Kemhan Sebut Bisnis Alutsista dengan Prancis Tetap Berjalan


Jakarta (MI) : Sekjen Kementerian Pertahanan Letjen TNI Ediwan Prabowo menegaskan bisnis antara Indonesia dengan Prancis terkait alat utama sistem senjata (alutsista) tetap berjalan. Hubungan pertahanan dua negara diklaim tidak terpengar dengan eksekusi mati gembong narkoba yang juga diprotes Prancis.

"Sejauh ini Kementerian Pertahanan RI dengan Kementerian Pertahanan Prancis hubungannya baik," ujar Ediwan di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (28/4/2015).

Hubungan bisnis ini menurut Ediwan tetap berlangsung baik. Namun Kemhan akan tetap mengantisipasi adanya dampak bisnis senjata akibat eksekusi mati gembong narkoba. Seorang warga negara Prancis yakni Serge Areski Atlaoui juga masuk daftar eksekusi mati.

"Kita government to business. Bukan hanya government to government tapi juga government to business, di situ berlaku hukum bisnis juga," jelasnya.

Tapi bila kerjasama pembelian alutsista mendadak dihentikan, pemerintah akan menggugat dengan hukum kontrak bisnis yang sudah diteken dua negara.

"Antisipasi artinya kita mengambil langkah-langkah kalau kemungkinan sampai terburuk ada. Tapi harapan kita juga tidak ada, selama ini hubungan kita juga baik kok dengan Prancis, banyak kita kerjasama dengan Prancis," jelasnya.









Sumber : Detik
readmore »»  

Menhan: Kami Akan Pikir Ulang Kebijakan Terima Hibah Alutsista

 Menhan: Kami Akan Pikir Ulang Kebijakan Terima Hibah Alutsista

Jakarta (MI) : Sebab musabab terbakarnya pesawat F-16 milik TNI AU masih diinvestigasi. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengungkapkan akan berpikir ulang tentang kebijakan menerima hibah alutsista.

"Sampai sekarang masih diinvestigasi, tunggu saja," kata Menhan di sela-sela Forum Akuntabilitas Nasional Bidang Pertahanan di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (28/4/2015).

Terkait insiden tersebut, Menhan menjelaskan pemerintah akan berpikir ulang soal program hibah pesawat F-16 dari Amerika. Pemerintah memperoleh hibah 24 pesawat F-16 dari Amerika. Meski namanya hibah, Indonesia tetap harus mengeluarkan kocek sebesar 800 juta dollar untuk biaya mendatangkan pesawat dan biaya upgrade.

"Kami akan berpikir ulang soal kebijakan itu (menerimah hibah). Sebetulnya pesawat itu tidak bekas betul sih. Bekas mereka (AS) lebih baru dari bekas kita yang ada, tapi ke depan kita akan berpikir ulang," ungkapnya.

Namun, mantan KSAD ini menilai apabila mendapat hibah alutsista dari negara lain pemerintah Indonesia tetap akan menerima. "Kalau dihibah ya namanya dikasih ya diterimalah, ngasih dengan tulus ya kami terima dengan tulus juga dong," imbuhnya.

Rayamizard menilai TNI membutuhkan alutsista tergantung ancaman yang saat ini terjadi di Indonesia. Dalam waktu singkat ini, Indonesia tengah membutuhkan alutsista untuk menghadapi terorisme, bencana alam, serta pelanggaran wilayah.

"Ancaman kita kan tidak perang besar, perang konvensional tidak. Karena kita bukan negara agresor, kita di tengah-tengah Asean yang sudah sepakat kalau ada perselisihan tidak boleh menggunakan kekerasan atau persenjataan atau selesaikan dengan cara damai dan dialog," tutupnya.








Sumber : Detik
readmore »»  

JK Minta TNI tak Bergantung pada Alutsista

Prajurit Kopassus.

JAKARTA (MI) : Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta TNI meningkatkan kemampuan dan keahlian tempurnya, bukan semata tergantung pada kecanggihan alat utama sistem pertahanan (alutsista).

"TNI di dunia tidak hanya tergantung pada peralatan," kata JK saat menghadiri HUT Komando Pasukan Khusus (Kopassus) ke-63 di Makopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (29/4).

Menurut Wapres, aparat keamanan yang memiliki peralatan modern namun tak memiliki keahlian serta semangat yang kuat untuk menjaga bangsa tak akan berhasil menjaga keamanan.

Di tengah keterbatasan peralatan, ia pun meminta agar pasukan TNI untuk berupaya keras tetap menjaga NKRI.

"Tapi banyak juga hal-hal yang butuh upaya keras untuk tetap jaga NKRI. Tentu dalam hal ini Kopassus selalu bersama-sama sebagai bagian TNI dan Polri selalu menjaga di garis depan untuk mengatasi masalah yang rumit untuk jaga keutuhan bangsa kita," kata Wapres.

Lebih lanjut, ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada aparat keamanan yang telah berhasil menjaga keamanan bangsa dengan baik. JK menilai Indonesia pun termasuk negara yang dapat menjaga keamanannya dengan baik.

"Kita bersyukur diantara negara-negara besar di sekitar kita, kita termasuk yang bisa menjaga keamanan yang baik," tambah dia.







Sumber : REPUBLIKA
readmore »»  

Eurofighter Typhoon klarifikasi soal kandungan domestik

 Eurofighter Typhoon klarifikasi soal kandungan domestik
Jakarta (MI) : Sejalan wacana penggantian pesawat tempur F-5E/F Tiger II di Skuadron Udara 14 TNI AU, sejumlah pabrikan pesawat tempur dunia berniat turut dalam proyek pengadaan itu. 

Disebut-sebut mereka adalah JAS39 Gripen (SAAB/Swedia), Eurofighter Typhoon (konsorsium Eurofighter/Inggris, Jerman, Spanyol, dan Italia), Sukhoi Su-35 Berkut (KNAAPO/Rusia), Dassault Rafale (Dassault Aviation/Prancis), dan F-16 Fighting Falcon Block 60 (Lockheed-Martin/Amerika Serikat). 

Salah satu syarat pokok pengadaan, sejalan UU Nomor 16/2012 Tentang Industri Pertahanan, adalah kandungan komponen dan teknologi dalam negeri yang dibungkus dalam transfer teknologi. 

Terkait itu, dalam keterangan pers konsorsium Eurofighter, diterima di Jakarta, Rabu, menyatakan, sampai saat ini konsorsium Eurofighter itu belum dan tidak dapat memberikan konfirmasi mengenai produksi lokal bagian-bagian lain pesawat tempur itu, sebagaimana dispekulasikan di sejumlah media.

Konsorsium Eurofighter, kata pernyataan itu, telah memberikan tanggapan terhadap permintaan atas informasi (request for information) yang diajukan pemerintah Indonesia. 

Ini adalah tahap paling awal dari proses pengadaan alias pembelian arsenal pertahanan suatu negara, yang diakhiri dengan kontrak pasti pembelian dan hal-hal lain terkait.

Pula, konsorsium produser pesawat tempur itu telah  berdiskusi dengan PT Dirgantara Indonesia, di Bandung, dan pihak-pihak terkait lain mengenai kemungkinan perwujudan fasilitas perakitan akhir pesawat Eurofighter Typhoon di Indonesia.

Eurofighter telah memaparkan, keuntungan yang akan diperoleh dari produksi dalam negeri itu dapat mencakup pula kemungkinan memproduksi tangki bahan bakar tambahan (conformal-fuel tank), yang dapat meningkatkan daya jelajah pesawat tempur secara domestik.

Beberapa pekan lalu, model skala penuh (mock up) Eurofighter Typhoon didatangkan ke hanggar produksi PT Dirgantara Indonesia, di Bandung, untuk diperkenalkan kepada media massa nasional dan pemangku kepentingan yang turut berperan dalam menentukan pengadaan persenjataan nasional. 

Di media sosial, sejak cukup lama telah berkembang diskursus sangat dinamis di kalangan sipil soal calon pengganti F-5E/F Tiger II yang paling pas bagi Indonesia, dengan berbagai tinjauan dan argumennya. 








Sumber : ANTARA
readmore »»  

Atase Pertahanan Inggris Kunjungi PT PAL

http://www.pal.co.id/v5/data/news/nws44EFB112C01A8A857DCE67DEE1518592.jpg

Surabaya (MI) : Perwakilan atase pertahanan Inggris di Indonesia Mayor Michael Lynskey, bersama stafnya Tom O’Flaherty, dan Natasha Permatasari, berkunjung ke PT PAL INDONESIA (Persero). Diterima oleh Sekretaris Perusahaan, Elly Dwirat Manto, dan Manager Humas, Bayu Witjaksono di ruang rapat lantai dasar. Kunjungan dilatar belakangi adanya keinginan bekerja sama antara Inggris dan Indonesia, dalam hal ini PT PAL INDONESIA (Persero).

Lynskey menyatakan bahwa Ia cukup mengetahui banyak tentang PT PAL INDONESIA (Persero). “Saya sering dengar tentang kehebatan PT PAL INDONESIA, terutama untuk produksi kapal perangnya. Karena saya juga sering berkomunikasi dengan TNI AL Indonesia mengenai sistem senjata, termasuk tentang kapal perang,” ucapnya. Untuk itu Ia datang untuk melakukan penjajakan awal dengan PT PAL INDONESIA (Persero), apakah ada kemungkinan ke depan untuk kedua negara bekerja sama dalam industri galangan kapal.

Sebagai perwakilan dari PT PAL INDONESIA (Persero), Elly menyampaikan bahwa penunjukan PAL INDONESIA (Persero) sebagai Lead Integrator tidak berarti membuat PAL dapat memberi keputusan dengan siapa akan bekerja sama atau memilih partner bisnis. “PT PAL INDONESIA merupakan BUMN, dimana 100% sahamnya adalah milik pemerintah. Dan juga penugasan kami sebagai Lead Integrator Matra Laut adalah dibawah Kementerian Pertahanan. Oleh karena itu, dalam menentukan PT PAL Indonesia akan berpartner dengan siapa adalah keputusan dari kementerian. Namun, kami sebagai pelaku usaha, memiliki hak untuk memberikan referensi mengenai partner bisnis yang dianggap kompeten,” jawabnya.

O’Flaherty menyampaikan, pihaknya akan dengan senang hati membantu untuk menjembatani PT PAL Indonesia (Persero) dengan industri galangan kapal ataupun industri pendukung lainnya asal Inggris. “Hasil diskusi ini sangat bermanfaat bagi kami dalam memperkenalkan PT PAL INDONESIA pada investor atau pun pelaku industri di negara kami (Inggris). Dan kami siap untuk menjembatani mereka dengan PT PAL INDONESIA,” kata O’Flaherty.

Sejak adanya rencana poros maritim Indonesia, PT PAL INDONESIA (Persero) menjadi tujuan kerja sama dari berbagai negara berkembang dalam memproduksi dan pengembangan teknologi, baik kapal perang maupun kapal komersil. Ini merupakan peluang Indonesia untuk dapat terus meningkatkan kualitas produksi kapal dalam negeri. Karena dengan kerjasama, akan ada banyak ilmu bermanfaat yang didapatkan, yang nantinya dapat membuat Indonesia menjadi negara yang mandiri.







Sumber : PT PAL
readmore »»  

Workshop Sarana dan Prasarana Produksi Kapal Selam ke-3 di PAL INDONESIA

http://www.pal.co.id/v5/data/news/nwsE33551FA8B4A5F1721A366AEB61AF676.jpg
Surabaya (MI) : Proyek pembangunan Kapal Selam yang sedang berlangsung saat ini menjadi salah satu proyek nasional Bangsa Indonesia. PT PAL INDONESIA (Persero) dipercaya dan ditunjuk oleh Pemerintah untuk bekerja sama dengan DSME, galangan kapal asal Korea dalam memproduksi 3 kapal selam melalui transfer of technology, Sehingga produksi kapal selam ke 3 dapat dilakukan secara mandiri oleh Indonesia, khususnya PT PAL INDONESIA (Persero).

Guna mendukung hal tersebut, diperlukan penyiapan infrastruktur sarana dan prasarana produksi kapal selam. Workshop “Penyusunan Skala Prioritas Penyiapan Sarana dan Prasarana Produksi dalam Rangka Assembling Kapal Selam ke 3 di PT PAL INDONESIA (Persero)” dibuka oleh Brigjen TNI Zainal Arifin, selaku Direktur Teknologi dan Industri Pertahanan (Dirtekind) Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan Kementerian Pertahanan RI. Zainal mewakili Dirjen Pothan yang berhalangan hadir, dan membacakan sambutannya.

Dalam sambutan Dirjen Pothan yang dibacakan oleh Zainal, beliau menyatakan bahwa saat ini kita harus fokus untuk skema joint production dalam pembangunan kapal selam. Dimana nantinya proses assembling akan dilakukan di PT PAL INDONESIA (Persero). Oleh karena itu, workshop ini diadakan untuk menentukan bagaimanakah langkah terbaik yang akan dijadikan skala prioritas untuk penyiapan sarana dan prasarana produksi kapal selam ke-3 di PT PAL INDONESIA (Persero) dapat terintegrasi dengan baik. Karena joint production ini merupakan kesempatan terakhir kita untuk mendapatkan ilmu dan teknologi pembangunan kapal selam.

Workshop dihadiri oleh jajaran dari Kementerian Pertahanan RI, perwakilan dari Daewoo Logistics, perwakilan dari DSME, jajaran TNI AL, Project Officer Matra Laut KKIP, Perwakilan dari PT Waskita Karya (Persero), Perwakilan dari LPPM ITS, dan Direksi PT PAL INDONESIA (Persero) beserta jajarannya. Pemapar dalam workshop adalah Daewoo Logistics, PT PAL INDONESIA (Persero), dan PT Waskita Karya (Persero). Pemapar dari PAL INDONESIA, DR. Marx Jeferson, selaku kapro kapal selam menyatakan bahwa saat ini proses pembangunan fasilitas produksi kapal selam telah dilakukan dan direncanakan akan rampung di awal tahun 2016. Dan kapasitas bengkel yang akan dibangun mencapai hingga ukuran kapal selam 2000 ton.

Diharapkan workshop ini dapat menginvetarisir apa saja yang menjadi kebutuhan untuk penyiapan pembangunan infrastruktur dalam menyambut proses joint section. Dan dapat dikategorikan mana saja yang menjadi skala prioritas, agar dapat segera dirampungkan pengerjaannya.










Sumber : PT PAL
readmore »»  

Slovakia Dukung RI Jadi Anggota Tak Tetap DK PBB

Delegasi Konferensi Asia Afrika bersiap mengikuti pembukaan Pertemuan Tingkat Menteri Asia-Afrika di Jakarta Convention Center, Senin (20/4/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Jakarta (MI) : Dukungan kepada Indonesia untuk menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) semakin deras datangnya. Kali ini dukungan tersebut datang dari salah satu negara di Eropa Timur, Slovakia.

Dukungan terhadap pencalonan RI itu disampaikan langsung Direktur Politik Kementerian Luar Negeri Slovakia, Lubomir Rehak. Dalam lawatannya ke Tanah Air, Rehak melontarkan dukungan saat bertemu Direktur Jenderal Amerika-Eropa Kemlu RI, Dian Triansjah Djani.

"Kedua pihak saling mendukung untuk pencalonan di berbagai organisasi internasional, termasuk pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK PBB periode 2019-2020," ujar Kemlu RI dalam keterangan tertulis, Selasa (28/4/2015).

Dalam pertemuan itu, kedua pihak juga bertukar pandangan mengenai isu-isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama. Isu yang dibahas termasuk apa yang berlangsung di ASEAN, Uni Eropa, dan perkembangan di kawasan Asia, Eropa Tengah dan Timur, serta Timur Tengah.

Selain itu, imbuh Kemlu, RI dan Slovakia sepakat meningkatkan people-to-people-contact, antara lain melalui kerja sama antaruniversitas, program darmasiswa, serta penyelenggaraan Dialog Lintas Agama RI-Slovakia ke-2. Terkait hal itu, kedua pihak mengharapkan kemudahan fasilitas visa kunjungan singkat bagi Slovakia dan visa Schengen bagi Indonesia.

Hubungan diplomatik Indonesia dan Slovakia dibuka sejak 1 Januari 1993. Peningkatan hubungan bilateral kedua negara ditandai dengan kunjungan Presiden Slovakia ke Indonesia pada tahun 2011.

Investasi Slovakia di Indonesia pada 2010-2014 tercatat sebanyak 12 proyek. Dalam rangka meningkatkan kerja sama ekonomi, kedua negara telah mengadakan Sidang Komisi Bersama (SKB) sebanyak 3 kali dan Business Round-Table (BRT) sebanyak 8 kali.

SKB terakhir dilaksanakan pada 2 Desember 2013 secara back-to-back dengan BRT ke-8 dan menghasilkan penandatanganan beberapa MoU antar-pelaku usaha swasta (Direktorat Eropa Timur dan Tengah).








Sumber : Liputan6
readmore »»  

KRI Tjiptadi-381 LatihanTacman dan Boardex Dengan Kapal Perang India


Jakarta (MI) : TNI AL menggelar kerjasama latihan manuver laut dengan Angkatan Laut India pada kegiatan Patkor Indindo 25/15. Kerjasama latihan tersebut dilakukan KRI Tjiptadi-381 sebagai salah satu KRI jajaran Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) dengan kapal perang India INS Cheetah, di perairan Samudera Hindia, baru-baru ini.

Dalam latihan tersebut, kedua kapal melaksanakan uji jaring komunikasi dengan baik, dan menentukan posisi titik kumpul/rendezvous (RV) yang sudah disepakati sebelumnya. Latihan diawali dengan manuver taktis (Mantak) atau Tactical Manoeuvre (Tacman) kemudian dilanjutkan dengan latihan peran pemeriksaan dan penggeledahan atau Boarding Exercise (Boardex).

Kedua kapal perang tersebut, selanjutnya melaksanakan latihan setingkat L-2 seperti penembakan Meriam 30 Mm dengan sasaran drum dengan jarak tembak kurang lebih 1.5 Nm, penembakan RBU dengan setelan kedalaman 10 M serta penembakan Meriam 57 Mm dengan pengendalian dan penembakan dari Combat Management System (CMS).

Patkor Indindo 25/15 merupakan salah satu kegiatan patroli terkoordinasi yang dilaksanakan di wilayah garis batas perairan masing-masing negara secara besama-sama guna menjaga perairan Samudera Hindia dalam rangka terjaminnya keamanan jalur pelayaran bagi kapal-kapal yang melintas dan pengguna laut lainya serta tindakan ilegal di laut di wilayah masing-masing negara.






Sumber : TNI AL
readmore »»  

Komisi I DPR janji naikkan anggaran alutsista TNI hingga Rp 200 T

Putra Amien janji naikkan anggaran alutsista TNI hingga Rp 200 T

Jakarta (MI) : Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah mencanangkan target untuk meningkatkan anggaran pengadaan Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) TNI sebesar Rp 200 triliun. Janji tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Komisi I DPR Ahmad Hanafi Rais.

"Ini komitmen kami dan sudah direncanakan dalam rapat dengan anggota DPR-RI, maksudnya tidak lain untuk mendukung TNI menjadi lebih baik, profesional dan kuat, terutama dari segi kelengkapan peralatan alutsistanya," kata Ahmad Hanafi Rais di Mataram, Senin (28/4), seperti dilansir Antara.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Hanafi dalam pertemuan yang digelar di Markas Komando Resor Militer (Makorem) 162/Wira Bhakti, turut hadir Pangdam IX Udayana, Mayor Jenderal TNI Torri Djohar Banguntoro.

Menurut putra Amien Rais ini, dukungan pengadaan alutsista di tubuh TNI sangat dibutuhkan dan penting bagi menjaga pertahanan dan keamanan teritorial Negara Indonesia. Dana ini akan dimasukkan dalam APBN dan diberikan secara bertahap selama lima tahun mendatang.

Saat ini, pemerintah telah menyiapkan anggaran untuk pengadaan alutsista senilai Rp 102 Triliun, angka ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yang mencapai Rp 83 Triliun.

Mendengar janji itu, Pangdam IX Udayana, Mayor Jenderal TNI Torry Djohar Banguntoro terkait hal tersebut menyampaikan bentuk apresiasinya kepada pemerintah. Namun, hal tersebut tidak terlepas untuk menjaga kewibawaan Bangsa dan Negara Indonesia di tingkat nasional maupun di dunia internasional.

"Sebenarnya ini tidak lain untuk menjaga keutuhan wilayah NKRI maupun upaya dalam mempertahankan kedaulatan negara," ucapnya.








Sumber : Merdeka
readmore »»  

Pesan Panglima TNI untuk Prajurit Kopassus

Pesan Panglima TNI untuk Prajurit Kopassus

JAKARTA (MI) : Di hari ulang tahunnya (HUT) ke-63, prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) diminta meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya dalam setiap tugas.

Hal tersebut seperti disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko saat menyampaikan sambutan di acara perayaan HUT Kopassus, di Lapangan Upacara Makopassus, Cijantung, Jakarta Timur, Rabu (29/4/2015).

Moeldoko mengatakan, berubahnya bentuk ancaman di era globalisasi ini harus diwaspadai oleh korps baret merah. Untuk itu dia berpesan, agar prajurit Kopassus selalu berlatih dengan disiplin tinggi.

"Saya tekankan kepada prajurit Kopassus untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas mengenai perubahan paradigma peperangan dan pertahanan di era globalisasi ini," kata Moeldoko.

Jenderal TNI bintang empat itu menambahkan, misi utama Kopassus adalah pasukan penjaga perdamaian dan tentara yang dicintai rakyat.

"Bangsa Indonesia cinta damai, namun lebih cinta kemerdekaan dalam konteks nasional, regional dan internasional," ucap Moeldoko.

Selaku Panglima TNI dan mewakili seluruh prajurit TNI di seluruh nusantara, Moeldoko mengucapkan selamat kepada Kopassus.

Lebih lanjut dia mengatakan, hadirnya sejumlah stakeholder dan tokoh penting dalam acara HUT 63 Kopassus ini menunjukkan, prajurit korps baret merah ini selalu menjadi kebanggaan bagi siapa saja.

"Kami semua hormat dan bangga kepada baret merah. Hadirnya banyak tokoh bangsa membawa pesan, begitu besarnya harapan bagi korps baret merah ini," kata Moeldoko.








Sumber : Sindonews
readmore »»  

KSAL: 2019 Tank Amfibi BMP-3F Bisa Terpenuhi 100 Persen


Jakarta (MI) : Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi mengatakan saat ini TNI AL berniat untuk menambah alat utama sistem pertahanan (Alutsista), salah satunya program penambahan Tank Amfibi BMP-3F yang diperlukan untuk Korps Marinir.

"Kita sedang berjalan dalam pemenuhan Alutsista. Di tahun 2015-2016 ini kita ada penambahan alutsista BMP-3F dan juga Tank Artileri serta beberapa senjata ringan untuk perlengkapan pasukan," ungkap Laksamana seusai acara Sertijab Dankormar dari Mayjen TNI Achmad Faridz Washington kepada Brigjen TNI (Mar) Buyung Lalana, di Cilandak, Jakarta Selatan (Selasa, 28/04).

Lanjut Ade, penambahan alutsista ini merupakan program lima tahun TNI AL untuk memenuhi kebutuhan pertahanan TNI AL dalam menjaga perairan NKRI

"Tank Amfibi BMP-3F perlu ditambah lagi, diharapkan di tahun 2019 tank amfibi BMF-3F akan sudah terpenuhi 100 persen. Kita juga ada kebutuhan lagi untuk penggantian alutsista yang sudah tua," pungkasnya

Tank Amfibi BMP-3F adalah kendaraan tempur lapis baja yang mampu bermanuver di air dan darat. Ia punya kemampuan paling unggul di kelas peralatan tempur amfibi saat ini. Tank produksi Rusia itu dirancang untuk menghadapi pertempuran dengan senjata utama meriam canon kaliber 100 milimeter yang mampu menembak sampai jarak 4 kilometer. Dengan berat 18 ton, panjang 7,14 meter, lebar 3,16 meter, dan tinggi 3,57 meter, tank ini mampu membawa tujuh pasukan dan tiga kru. Meriam Tank BMP 3F ini dirancang untuk menembakkan peluru/roket non-kendali (shell). Meriam jenis ini masuk dalam kategori balistik sedang, dengan kecepatan tembak berkisar 250m/detik.

Sistem persenjataan tank ini memadukan artileri, rudal, dan roket dengan kontrol otomatis, sehingga tembakan tetap akurat meski saat berenang. Kunggulan-keunggulan lainnya yang dimiliki Tank BMP-3F diantaranya, mampu beroperasi di laut selama 7 jam dan untuk menunjang kemampuan amfibinya, tank ini dapat dilengkapi snorkel.








Sumber :  RMOL
readmore »»  

Pemerintah Kamboja Ucapkan Terima Kasih pada Pemerintah RI dalam Perdamaian di Kamboja

http://dmc.kemhan.go.id/images/uploads/280798280415-Wapangab-Kamboja-2.jpg

Jakarta (MI) : Pemerintah Kamboja menyampaikan ucapan terima kasih atas usaha-usaha dan partisipasi pemerintah Republik Indonesia khususnya TNI dalam perdamaian di Kamboja, melalui pengiriman pasukan Kontingen Garuda ke Kamboja yang tergabung dalam pasukan perdamaian PBB.  Atas nama pemerintah Kamboja, Wapangab Kamboja menyampaikan harapan agar kerja sama militer kedua negara tetap berlangsung dan berjalan demi kemajuan bersama.

Demikian disampaikan Wakil Panglima Angkatan Bersenjata (Wapangab) Kamboja Jenderal Hing Bun Hieng saat melakukan courtesy call (cc) dengan Menhan Ryamizard Ryacudu di kantor Kemhan, Selasa (28/4). Senada dengan Wapangab Kamboja, Menhan juga menyampaikan ucapan terima kasih atas kunjungannya ke Kemhan dalam rangka mempererat hubungan bilateral kedua negara.

Sebelum bertemu dengan Menhan, pada hari yang sama Wapangab Kamboja melakukan kunjungan kepada Panglima TNI Moledoko di Mabes TNI Cilangkap yang dilanjutkan dengan penganugerahan Bintang Kehormatan Yudha Dharma Pratama kepada Wapangab Kamboja Jenderal Hing Bun Hieng. Penghargaan diberikan atas jasa-jasanya dalam meningkatkan kerja sama yang baik antara pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah Kamboja pada umumnya dan khususnya dalam pembinaan dan pengembangan untuk kemajuan serta perkembangan Angkatan Bersenjata kedua negara.

Penganugerahan Bintang Kehormatan kepada Jenderal Hing Bun Hieng berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 82/PK/2014 tanggal 23 September 2014, atas jasa-jasanya dalam meningkatkan kerja sama yang baik antara pemerintah Republik Indonesia dan pemerintah Kamboja pada umunya dan khususnya dalam pembinaan dan pengembangan untuk kemajuan serta perkembangan Angkatan Bersenjata kedua negara.








Sumber : DMC Kemhan
readmore »»  

Blusukan ke Galangan Berusia 52 Tahun, Jokowi: Harusnya Sudah Bisa Bikin Kapal Selam

Blusukan ke Galangan Berusia 52 Tahun, Jokowi: Harusnya Sudah Bisa Bikin Kapal Selam

Jakarta (MI) : Presiden Jokowi pada hari ini mengunjungi galangan kapal milik BUMN PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero). Galangan kapal ini telah berdiri sejak tahun 1963 saat masa pemerintahan Presiden Soekarno.

Jokowi memulai kegiatan dengan membagikan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Setelah itu dirinya berkeliling pabrik PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari (Persero).

"PT DKB memang sudah didirikan tahun 1963 (52 tahun) harusnya sudah bisa bikin kapal selam. Usahanya dibikin tahun 1973. Tetapi tidak ada kestabilan. Maka saya bilang ke Menteri BUMN segera dikerjasamakan," ujar Jokowi di lokasi acara Jalan Sindang Laut No 101, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (28/4/2015).

Hadir pula Menteri BUMN Rini Soemarno, Menaker Hanif Dhakiri, Mensos Khofifah Indar Parawansa, serta Dirut Pelindo II RJ Lino. Menurut Jokowi sudah seharusnya galangan kapal BUMN diperluas sehingga maksimal.


"Harus ada konsistensi sehingga kualitas dan desain lebih baik dan meningkat ke yang lain," kata Jokowi.

Rini Soemarno kemudian menambahkan bahwa untuk mencapai target tersebut maka ada kemungkinan relokasi pabrik. Pasalnya lahan PT DKB saat ini belum memadai untuk produksi kapal dalam jumlah besar.

"Kita mau bagi dua untuk perawatan dan perbaikan. Kita harus punya lahan besar untuk pembangunan kapal. Satu untuk tingkatkan kemampuan, satu kita kerjasamakan. Kemampuan kita makin meningkat," kata Rini.

Sementara itu pekerja PT DKB sudah lama mendengar kabar pabrik itu akan direlokasi. Salah satu pekerja menyebutkan PT DKB kemungkinan dipindah ke Jawa Timur.

BUMN bidang galangan kapal ini memiliki kegiatan usaha industri perkapalan khususnya di bidang perencanaan, pembangunan, perbaikan, pemeliharaan kapal, alat apung dan konstruksi bangunan lepas pantai serta pekerjaan jasa penunjang kapal lainnya.







Sumber : Detik
readmore »»  

Perkiraan Kebutuhan Kendaraan Angkut Lapis Baja Dunia ke Depan Terus Meningkat

http://dmc.kemhan.go.id/images/uploads/252646armoured-vehicle-28-april-2015-ok.jpg

Jakarta (MI) : Sebagaimana hasil riset dari ICD Research yang menyatakan bahwa perkiraan kebutuhan belanja alat pertahanan di Asia akan terus meningkat. Sebagian besar belanja tersebut kemungkinan diarahkan untuk belanja kendaraan angkut, tank tempur utama (Main Battle Tank) dan kendaraan lapis baja pengangkut personel (Armoured Personnel Carrier).

Demikian dikatakan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Selasa (28/4), saat menjadi pembicara kunci dalam Armoured Vehicle Asia 2015 Conference di Hotel Crown, Jakarta. Menhan berharap Armoured Vehicle Asia 2015 Conference dapat memberikan peluang strategis dalam membangun kemitraan di bidang industri kendaraan lapis baja yang kemudian akan memberikan manfaat keekonomian bagi negara masing-masing.

Konferensi yang diselenggarakan oleh PT Pindad bekerjasama dengan IQPC Inggris sebagai mitra strategis ini adalah upaya komunitas industri kendaraan lapis baja Internasional untuk berkumpul dan mencari terobosan bagi pengembangan industri pertahanan dunia.

Melalui konferensi ini, diharapkan terjalin kemitraan strategis dan peluang untuk mengembangkan kemampuan kendaraan lapis baja sesuai dengan tuntutan pasar dunia. Konferensi ini juga diharapkan memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan industri kendaraan lapis baja di masa mendatang.

Sementara itu, bagi Indonesia yangs edang mengalami transformasi di bidang industri pertahanan, berpeluang untuk menjadi bagian dari rantai pasokan global Asia serta sebagai pemain besar dalam industri pertahanan dunia. Sejak tahun 1993 melalui PT Pindad, Indonesia telah mampu memproduksi Armoured Personal Carier (APC) 6x6 yang disebut Anoa, 4x4 kendaraan taktis yang dinamai Komodo dan 6x6 Panser dengan meriam 90 mm yang dinamai Badak. Kendaraan lapis baja produk PT Pindad juga telah digunakan untuk membantu pasukan TNI di dalam negeri dan menjadi bagian alutsista yang digunakan TNI dalam Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di Lebanon dan Sudan.








Sumber : DMC Kemhan
readmore »»  

Ini Penampakan Desain 'Tank Medium' Buatan PT Pindad

 Ini Penampakan Desain Tank Leopard Buatan PT Pindad

Jakarta (MI) : Industri pertahanan Indonesia saat ini belum mampu memproduksi kendaraan tempur lapis baja (armored vehicle) untuk kelas tank. Alhasil, TNI masih sangat tergantung terhadap pasokan tank impor. Hal ini sangat rawan bila sewaktu-waktu terkena 'embargo' dari negara produsen senjata.

Melihat fenomena ini, Kementerian Pertahanan RI menugaskan PT Pindad (Persero) mengembangkan dan membangun tank kelas medium atau medium tank secara mandiri sejak 2012. Tank rancangan Pindad kini memasuki tahap desain tank.

Dari model yang ditampilkan pada acara Armored Vehicle Asia (AVA) Conference 2015, canon atau turret dari medium tank karya Pindad tampak menyerupai Tank Leopard yang telah dibeli oleh TNI AD. Tank tersebut dikonsep memakai senjata canon kaliber 105 mili meter (mm).

"Ini medium tank. Dasarnya, TNI pada pasukan kaveleri butuh tank pendamping untuk Main Battle Tank dari Leopard. Pendampingnya harus kelas medium karena saat operasi, MBT butuh pendamping. Kebetulan TNI belum punya medium tank yang pakai canon kaliber 105mm. Sedangkan leopard kalibernya 120 mm," kata VP Product and Process Development Pindad Heru Puryanto kepada detikFinance pada sela acara Armored Vehicle Asia (AVA) Conference 2015 di Hotel Crowne, Jakarta, Selasa (28/4/2015).

Untuk pengembangan medium tank, Pindad mengandeng produsen tank asal Turki, FNSS. Kedua belah pihak akan memadukan rancangan tank masing-masing untuk diproduksi bersama.

"Di pihak Indonesia ditunjuk Pindad. Turki ditunjuk FNSS. Sekarang masuk pembahasan finalisasi. Konsep dari Pindad bisa dipakai dan bisa berubah," jelasnya.

Di pasar medium tank, produk rancangan Pindad memiliki pesaing dengan Tank K21 buatan Korea Selatan, Tulpar buatan Turki, dan BMP3F buatan Rusia. Pindad menargetkan produk medium tank made in Bandung bisa selesai mulai 2017.

 "3 tahun ke depan selesai purwarupa. Tahapannya, tahun pertama (2015) finalisasi desain, tahun kedua produksi, tahun ketiga dilakukan test," ujarnya.

Untuk pengembangan sistem senjata, Pindad membuka peluang BUMN RI seperti PT Inti dan PT LEN sedangkan PT Krakatau Steel Tbk diharapkan mampu memasok baja untuk medium tank dengan ketebalan baja 16 mm. Meski demikian, Pindad tetap akan mengadeng produsen senjata dunia untuk memasok turret karena industri pertahanan lokal belum mampu memproduksi.

Heru mengaku banyak manfaat yang diperoleh Indonesia dengan mengembangkan tank secara mandiri di dalam negeri.

"Intinya kembangkan di dalam bisa mengurangi ketergantungan dari luar. Saat jalan sendiri, kita bisa mandiri karena setiap bisa embargo," tuturnya.








sumber : Detik
readmore »»  

Tank Boat, Solusi atau Masalah Baru?


ARC (MI) : Negeri Indonesia yang terdiri dari ribuan kepulauan memang menghadirkan tantangan tersendiri soal pertahanan dan keamanan. Dengan alur perairan yang sempit, membawa pasukan dan dukungan ofensif ke pedalaman merupakan hal yang sulit. Kapal besar tidak masuk, jalan darat pun tidak ada. Apa solusinya?


Pendekatan yang dilakukan oleh PT Lundin Industry Invest sebagai spesialis pembuat kapal berbahan komposit terhitung ekstrim dan tak tanggung-tanggung: membuat kapal cepat yang mengusung kanon tank, ini merupakan gebrakan teknologi pertama di dunia yang mampu menggentarkan lawan. Di dunia ini hanya Rusia dengan Tral class dan Korea Utara dengan Sariwon Class yang melakukannya. Keduanya digolongkan sebagai korvet.


Dihadirkan dalam konferensi AVA (Armored Vehicle Asia) 2015 di Jakarta, PT Lundin menghadirkan maket konsep yang disebut X18 tank boat. Kapal yang mampu mengangkut 20 personel dan diawaki 4 orang ini menggunakan konsep desain catamaran dengan lunas kembar dan paralel untuk membelah ombak dan memberikan kestabilan yang pasti. Material yang digunakan adalah komposit, yang didasarkan pada pengalaman Lundin membangun KRI Klewang, kapal tempur TNI AL pertama yang menganut prinsip kasat radar alias stealth.
Yang paling istimewa dari kapal yang memiliki panjang sekitar 18 meter ini adalah senjata utama yang digunakan. Sistem kubah CMI CT-CV 105mm yang sejatinya merupakan kubah untuk tank medium dipasang saja di atas superstruktur X18, langsung di belakang anjungan. Kubah CT-CV memang istimewa, memiliki sudut dongak sampai 45o sehingga dapat digunakan untuk memberikan bantuan tembakan pada pasukan kawan yang tengah melakukan pendaratan. Untuk pertempuran melawan kapal yang lebih besar juga mumpuni, mengingat CT-CV 105 sudah memiliki sistem komputer balistik dan stabilisasi untuk memberikan solusi dan koreksi atas sudut penembakan.

Yang jadi pertanyaan, apakah mungkin konsep ini diwujudkan? Dari sudut lokasi, pemasangan di atap kapal yang notabene menjauhkan beban dari titik berat (CoG) kapal berpotensi menimbulkan ketidakstabilan, apalagi pada saat dilakukan penembakan pada sudut 90o. Belum lagi bobot kubah dan meriam, yang dapat mencapai 7-8 ton. Solusi memangkas bobot dapat dilakukan dengan mengganti kubah dari bahan baja menjadi alumunium, tetapi tentu tidak banyak pula penghematannya. Soal kedua, masalah stabilisasi. Mengandalkan sistem stabilisasi untuk permukaan tanah dengan dua sumbu tentunya tak sebanding dengan ganasnya ombak di perairan Indonesia, sehingga efektifitas meriam 105mm di laut lepas cukup diragukan. Kemungkinan terbesar meriam ini baru akurat saat Tank Boat berada di perairan litoral atau bahkan sangat dekat dengan pantai, plus alur sungai. Selebihnya, Tank Boat mungkin perlu senjata sekunder seperti kanon 25/30/35mm untuk mengusir lawan yang menghadang dari permukaan laut.


Biarpun baru merupakan maket dan gambar di atas kertas, PT Lundin sendiri berencana menggandeng PT Pindad, Bofors Defense sebagai integrator sistem kendali penembakan, dan CMI sebagai pembuat kubah CT-CV 105 sebagai pemasok kubah.









Sumber : ARC
readmore »»  

Inilah Desain Sementara Medium Tank Pindad-FNSS


ARC (MI) : Sebuah mock up tampak bertengger gagah di stand PT.Pindad dalam ajang seminar Armour Vehicle Asia, di Hotel Crown Plaza, Selasa pagi. Tak salah lagi. Inilah model pertama dari medium tank yang nantinya akan dikerjakan PT. Pindad dan FNSS Turki. Keberadaan model medium tank ini paling tidak membangkitkan semangat, bahwa proyek prestisius ini masih terus berjalan.

Namun demikian, desain ini belumlah sempurna 100%. Menurut perwakilan Pindad, masih banyak diperlukan penyempurnaan. Apalagi, insinyur dari Pindad dan FNSS belum secara resmi bekerja bareng menyempurnakan desain yang telah ada. Namun satu hal yang pasti, Medium Tank nantinya akan menggunakan kubah meriam 105mm CV-CT besutan CMI. Hal ini diamini oleh perwakilan CMI yang berada di pameran, saat berbincang dengan ARCinc. 

 

Sementara perwakilan dari FNSS menyebutkan memang belum ada desain yang 100% sempurna. Tim dari kedua negara masih terus bekerja menyesuaikan requirement dari masing-masing negara. Namun, bisa dipastikan desain medium tank benar-benar baru dan tidak mengacu pada ranpur ACV-300 produk FNSS. Selain itu bobot medium tank dipastikan tidak akan melebihi 40 ton, meski untuk hal ini bergantung pada konfigurasi yang nantinya ditetapkan.

Dalam waktu dekat, Pindad dan FNSS akan melakukan penandatanganan dimulainya secara resmi pengerjaan Medium Tank. Semoga semuanya berjalan lancar.
 

 







Sumber : ARC
readmore »»  

Foto polisi main HP dan TNI jaga KAA ini jadi bahan perbincangan

Foto polisi main HP dan TNI jaga KAA ini jadi bahan perbincangan

Jakarta (MI) : Memperingati 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA), Kepolisian Daerah Metro Jaya bersama dengan Kodam Jaya mengerahkan ribuan personel untuk mengamankan Ibukota. Sejumlah anggota TNI/ Polri ditempatkan di beberapa titik yang dekat dengan lokasi penyelenggaraan KAA, Jakarta Convention Center (JCC).

Pangdam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan pengamanan yang ketat dengan membaginya dalam 3 jenis pengamanan. Pernyataan tersebut disampaikan Agus Sutomo saat bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Unggung Cahyonosaat saat melakukan gladi bersih pengamanan di JCC.

Di beberapa lokasi yang dekat dengan tempat menginap delegasi KAA, seperti Bundaran HI, TNI menempatkan sejumlah penembak jitu (sniper). Dua puluh tujuh ribu personel TNI dikerahkan untuk menjaga keamanan KAA ke-60 di Kota Jakarta dan Bandung.

Sementara itu, dari pantauan merdeka.com, Selasa (28/4), sebuah foto yang memperlihatkan dua personel TNI dan Polri yang tengah berjaga di menjadi pembicaraan hangat netizen. Foto tersebut diunggah di situs forum Kaskus, Kamis (24/4).

Dalam foto yang menjadi viral tersebut tampak seorang personel TNI duduk dengan siap siaga sambil memegang senjata laras panjang. Sementara anggota polisi yang berada di bangku sebelah kanannya terlihat duduk bersandar sambil memainkan smartphone.

Foto personel TNI/ Polri tengah berjaga di kawasan Monas, Thamrin, Jakarta Pusat. Keduanya terlihat tengah duduk di bangku yang ada di trotoar.








Sumber : Merdeka
readmore »»  

Menhan: Kami Akan Pikir Ulang Kebijakan Terima Hibah Alutsista

 Menhan: Kami Akan Pikir Ulang Kebijakan Terima Hibah Alutsista

Jakarta (MI) : Sebab musabab terbakarnya pesawat F-16 milik TNI AU masih diinvestigasi. Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengungkapkan akan berpikir ulang tentang kebijakan menerima hibah alutsista.

"Sampai sekarang masih diinvestigasi, tunggu saja," kata Menhan di sela-sela Forum Akuntabilitas Nasional Bidang Pertahanan di Balai Samudera, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (28/4/2015).

Terkait insiden tersebut, Menhan menjelaskan pemerintah akan berpikir ulang soal program hibah pesawat F-16 dari Amerika. Pemerintah memperoleh hibah 24 pesawat F-16 dari Amerika. Meski namanya hibah, Indonesia tetap harus mengeluarkan kocek sebesar 800 juta dollar untuk biaya mendatangkan pesawat dan biaya upgrade.

"Kami akan berpikir ulang soal kebijakan itu (menerimah hibah). Sebetulnya pesawat itu tidak bekas betul sih. Bekas mereka (AS) lebih baru dari bekas kita yang ada, tapi ke depan kita akan berpikir ulang," ungkapnya.

Namun, mantan KSAD ini menilai apabila mendapat hibah alutsista dari negara lain pemerintah Indonesia tetap akan menerima. "Kalau dihibah ya namanya dikasih ya diterimalah, ngasih dengan tulus ya kami terima dengan tulus juga dong," imbuhnya.

Rayamizard menilai TNI membutuhkan alutsista tergantung ancaman yang saat ini terjadi di Indonesia. Dalam waktu singkat ini, Indonesia tengah membutuhkan alutsista untuk menghadapi terorisme, bencana alam, serta pelanggaran wilayah.

"Ancaman kita kan tidak perang besar, perang konvensional tidak. Karena kita bukan negara agresor, kita di tengah-tengah Asean yang sudah sepakat kalau ada perselisihan tidak boleh menggunakan kekerasan atau persenjataan atau selesaikan dengan cara damai dan dialog," tutupnya.








Sumber : Detik
readmore »»  

Fahrschulpanzer, tank latih baru Pusdikkav

Fahrschulpanzer

ARC (MI) : Para siswa kecabangan Kavaleri TNI AD yang akan ditugaskan mengemudi Main Battle Tank (MBT) terbaru Leopard 2 milik Korps Kavaleri, saat ini sudah kedatangan "alat" terbaik yang didesain untuk melatih kemampuan mengemudi mereka.

"Alat" tersebut berbentuk sebuah Fahrschulpanzer (secara harafiah: "Tank Sekolah Mengemudi"), atau lebih dikenal sebagai "Drive Training Vehicle" (DTV). DTV adalah alat instruksi pendidikan/latihan mengemudi bagi siswa kecabangan Kavaleri di Pusat Pendidikan Kavaleri TNI AD (Pusdikkav).

Seperti terlihat jelas dari tampak luar, DTV adalah Leopard 2 versi non-kombatan. Turret yang biasa ada di MBT Leopard 2 digantikan oleh kabin observasi permanen, dilengkapi dengan jendela yang menghadap depan dan samping. Sementara kanon yang digunakan adalah versi dummy (imitasi). Siswa latih duduk di posisi pengemudi Leopard 2 seperti biasanya, namun instruktur duduk di kabin tersebut, yang sudah dilengkapi dengan sistem kendali override (ambil alih) untuk sistem-sistem kritis. Sistem ini mencakup kelengkapan setir, pedal gas dan rem.

 

Di dalam kabin juga terdapat dua buah kursi untuk siswa latihan lain (cadangan siswa) mengobservasi. Posisi kursi cadangan siswa ini terletak di kiri-kanan kursi instruktur dan diposisikan lebih ke belakang.

Tiga kursi di kabin atas sudah dilengkapi dengan dgn helm yang terintegrasi dengan secure intercomm-set, sehingga arahan instruktur kepada pengemudi bisa dilakukan secara langsung, dan arahan tersebut juga diketahui oleh cadangan pengemudi, termasuk koreksi yang diberikan pelatih kepada siswa yang sedang mengemudi. Hal ini meningkatkan efektivitas pelatihan, sehingga saat saat tiba giliran cadangan pengemudi melaksanakan latihan, hasil latihan akan lebih optimal.
 

Kabin tersebut dilengkapi dengan vibration damper, untuk mengurangi kebisingan serta getaran, sehingga beban stress kru tank berkurang.

 


 

 










Sumber : ARC
readmore »»  

TNI AU Temukan Banyak Kapal tak Berbendera Masuk Laut Kepri

 TNI AU Temukan Banyak Kapal tak Berbendera Masuk Laut Kepri

TANJUNGPINANG (MI) : Selama sepekan, pasukan skuadron 12 dari Pangkalan Udaran (Lanud) Troesmin Mujadin, Pekanbaru, Riau, menggelar operasi pengamanan wilayah udara Kepri.

Operasi udara yang dimulai Jumat (17/4/2015) akan berakhir pada Jumat (24/4/2015) hari ini.
"Hari ini merupakan hari terakhir operasi udara yang digelar Skuadron 12. Besok (hari ini_red) kami akan pulang ke Pekanbaru," ungkap Letnan Kolonel Penerbang (Letkol Pnb) Jajang Setiawan, komandan skuadron 12 Lanud Troesmin Mujadin, Pekanbaru, Kamis (23/4) siang.

Operasi udara yang berpangkalan di bandar udara (Bandara) Raja Haji Fisabilillah (RHF) Tanjungpinang itu melibatkan 66 anggota pasukan. Mereka dilengkapi dengan 4 unit pesawat tempur berjenis Hawk 100/200.

Jajang menjelaskan, selama sepekan pasukan skuadron 12 melakukan operasi udara di sekitar Area Laut Kepulauan Indonesia (ALKI). Operasi tersebut digelar selama 24 jam.
"Tujuan utama operasi udara ini adalah mengidentifikasi pelanggaran yang terjadi di laut dan di udara. Selain itu operasi ini dimaksudkan untuk mengenalkan kepada TNI bahwa inilah Angkatan Udara dan inilah pesawat tempur," ungkap Jajang lagi.
 Selama operasi udara berlangsung, anggota pasukan skuadron 12 menemukan berbagai pelanggaran di wilayah laut dan udara Kepri.
Jajang menyebutkan pasukannya menemukan beberapa kapal yang nelayan yang tidak berbendera dan sejumlah berbendera Singapura.
Kapal-kapal tersebut berlayar masuk ke wilayah laut Kepri.

Pelanggaran pun ditemukan terjadi di wilayah udara Kepri. Pasukan skuadron 12 mendapati 4 unit pesawat tempur Singapura yang sedang melintas dan masuk ke wilayah udara Kepri.
"Tindakan yang akan dilakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut adalah apabila pelanggaran yang terjadi di laut, maka pihak skuadron akan melaporkan kepada AL. Pihak AL berhak mengambil tindakan selanjutnya. Sama halnya dengan pelanggaran yang terjadi di udara, semuanya dilaporkan kepada AU," jelas Jajang.

"Namun apabila ada pesawat sipil negara asing ditemukan masuk melintasi perbatasan daerah wilayah kita, maka skuadron 12 akan mengambil tindakan dengan menyuruh pesawat sipil asing tersebut mendarat terlebih dahulu untuk dimintai keterangan secara baik-baik," tambah komandan skuadron 12 Lanud Troesmin Mujadin, Pekanbaru ini.
Sementara itu, Komandan Lanud Tanjungpinang, Letkol I Ketut Wahyu Wijaya mengatakan bahwa ada beberapa kendala yang dialami pasukan skuadron 12 saat menggelar operasi udara selama sepekan ini.
Kendala yang utama adalah tidak ada tempat untuk melindungi pesawat tempur dari matahari saat diparkir. Sebab, tempat parkir pesawat tempur itu masih menumpang di lahan parkir Bandara RHF Tanjungpinang dan bergabung dengan pesawat sipil lain.
"Hal ini membuat operasi udara itu menjadi kurang efisien. Sebab, pesawat tempur karna harus bergantian terbang. Itulah yang sedang kami usahakan kepada pihak pemerintah daerah (Pemda). Kami minta disediakan lahan untuk pangkalan AU," tegas I Ketut.

Ia menginformasikan pasukan skuadron 12 ini mendapat perintah dari Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoopsau) untuk menggelar operasi udara sesuai dengan wilayah yang ditentukan Pangkoopsau tersebut.
Selain menggelar operasi udara, skuadron 12 juga diarahkan untuk mengenalkan AU kepada anggota pramuka khususnya saka dirgantara.

Beberapa sekolah di Tanjungpinang yang diudang khusu untuk hadir dalam operasi udara ini yakni SMAN 1, SMAN 2, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5 dan SMKN 4.
"Kami berharap agar anak-anak yang hadir ini akan bisa menjadi penerbang pesawat tempur pada 10 tahun mendatang", tambah Jajang begitu yakin. 
Sumber : TRIBUNNEWS
readmore »»  

Prajurit TNI Juara Satu Lomba Menembak Unifil di Lebanon

Prajurit TNI dalam Kontingen Garuda di Lebanon juara satu menembak Intercontingen Shooting Championship.

LEBANON SELATAN (MI) : Para petembak prajurit TNI yang tergabung dalam Kontingen Garuda dalam misi PBB di Lebanon, menunjukkan kemampuan terbaiknya pada pertandingan lomba menembak Intercontingen Shooting Championship yang diselenggarakan Sektor Timur United Nations Interim Force In Lebanon (Unifil) di lapangan tembak Sektor Ebel El Saqi, Lebanon Selatan, Ahad (26/4).
Lomba menembak Unifil diikuti oleh seluruh kontingen yang berada di Unifil, antara lain Spain Batt (Spanyol), Indobatt (Indonesia), Indo FPC (Indonesia), Indbatt (India), Nepalbatt (Nepal), dan Brigade-8 LAF (Lebanon), mempertandingkan dua kelas yaitu menembak Pistol Beregu dan Senapan Beregu.

Kontingen Garuda yang dimotori petembak dari Satgas Batalyon Mekanis TNI Kontingen Garuda XXIII-I/Unifil atau Indobatt (Indonesian Battalion) dipimpin Letkol Inf Andreas Nanang Dwi P, selaku Komandan Satgas dan Satgas Indo FPC (Force Protection Company) Kontingen Garuda XXVI-G2/Unifil dipimpin Letkol Inf Muhammad Sjahroni selaku Komandan Satgas, mendominasi seluruh materi dalam pertandingan lomba menembak tersebut.

Pada lomba menembak Pistol Beregu, tim petembak Satgas Indobatt terdiri dari Kapten Mar Surya Afandi, Sertu (K) Dewa Ayu Alice Denita dan Pratu Febiarso, sedangkan Satgas Indo FPC diwakili Pelda Setiyono, Sertu Dimas Baskoro dan Sertu Wara Wenny.

Juara satu lomba menembak Pistol Beregu diraih Satgas Indobatt, sedangkan Satgas Indo FPC menempati peringkat ketiga. Untuk The Best Shoot Pistol direngkuh Kontingen Indbatt (India).

Pada lomba menembak Senapan Beregu, tim petembak Satgas Indo FPC dimotori Sertu Edi Purnomo, Praka Syahrul Kurniawan dan Pratu Davit Putranto, sedangkan Satgas Indobatt diwakili Serka Suwandi, Praka Mar Yunus Susanto dan Pratu Yoga Prasetiyono.

Juara satu lomba menembak Senapan Beregu direbut Satgas Indo FPC, sedangkan Satgas Indobatt menempati Juara Kedua. Untuk The Best Shoot Pistol diraih Kontingen Indbatt (India). Dalam lomba menembak Senapan Beregu ini, salah satu petembak Kontingen Garuda, yakni Serka Suwandi dari Satgas Indobatt terpilih sebagai The Best Shoot Riffle.

Sementara itu, hasil maksimal Kontingen Garuda pada pertandingan lomba menembak Unifil dilengkapi dengan terpilihnya tim penembak Satgas Indobatt sebagai tim terbaik dalam kategori Intercontingen Shooting Championship. Penyerahan piala kepada para pemenang diserahkan langsung Wakil Komandan Sektor Timur Unifil, Kolonel Kav Yotanabey.

Wakil Komandan Sektor Timur mengatakan bahwa, hasil yang dicapai ini menunjukkan kemampuan menembak prajurit Kontingen Garuda tidak kalah dengan prajurit kontingen negara lain, walaupun kondisi cuaca yang kurang mendukung tetapi para petembak Kontingen Garuda mampu menyesuaikan dengan keadaan cuaca dan alam.
“Semoga prestasi Kontingen Garuda Unifil 2015 semakin mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional,” ujar Kolonel Kav Yotanabey.








Sumber : REPUBLIKA
readmore »»  

Begini Cara TNI AL Menangkap 3 Kapal Asing Pencuri Ikan di Natuna

Begini Cara TNI AL Menangkap 3 Kapal Asing Pencuri Ikan di Natuna

Natuna (MI) : Kapal asing masih berkeliaran di perairan Indonesia. Buktinya, 3 kapal Vietnam tepergok berada di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). Mereka tak memiliki dokumen dan mengambil ikan dengan menggunakan jaring.

Aksi kriminal tersebut terungkap setelah KRI Sutedi Senaputra-378 menggelar Operasi Kretya Baruna di bawah komando Gugus Keamanan Laut (Guskamla) Armada Barat. Jumat (24/4) sekitar pukul 03.00 WIB, personel KRI mengendus keberadaan kapal asing di perbatasan perbatasan RI di wilayah Natuna. Setelah didekati, kapal tersebut berusaha melarikan diri.

"Prajurit dalam posisi siap tempur. Dalam waktu 15 menit, sekoci dan tim periksa berhasil mendekati kapal," kata Komandan RKI Sutedi Senaputra, Letkol Laut (P) Hendra Astawan dalam keterangan persnya, Minggu (26/4/2015).

Berdasarkan pemeriksaan, kapal tersebut bernama KM BD 95807 TS. Jumlah ABK-nya 12 orang. Semuanya warga negara asing.



Usai mengamankan kapal berikut ABK KM BD 95807 TS, prajurit TNI AL bergerak ke kapal kedua yang berjarak 1 Nm dari lokasi awal. Sempat terjadi kejar-kejaran, kemudian kapal berbendera Vietnam, KM BD 95161 TS, juga berhasil disergap pada pukul 05.00 WIB. 11 ABK diamankan.

Satu jam kemudian, KRI Sutedi Senaputra kembali menerima kontak radar pada jarak 3 Nm. Diketahui ternyata KM BD 96922 TS berbendera Vietnam dengan jumlah ABK 13 orang sedang menangkap ikan. Ketiga kapal yang diamankan TNI AL tak dapat menunjukkan dokumen, lalu dibawa ke Pangkalan Lanal Ranai.

"Kami selalu siap mengamankan wilayah perbatasan dan memberantas illegal fishing yang menjadi salah satu prioritas pemerintah," tutup Letkol Hendra Astawan.








Sumber : Detik
readmore »»  

Prancis ngamuk warganya dieksekusi, bagaimana nasib alutsista TNI?


Jakarta (MI) : Presiden Prancis Francois Hollande terhitung lebih lambat panas dibanding Australia dalam membela warganya yang terancam hukuman mati pekan ini. Baru pada Sabtu (25/4), dia menyuarakan ancaman pada pemerintah Indonesia agar membatalkan eksekusi Serge Atlaoui (50 tahun) yang diduga pengusaha pabrik narkoba.

"Kami akan memanggil duta besar kami," ujarnya seperti dikutip dari International Business Time.
Lebih dari itu, Hollande juga ingin menghubungi pemimpin Australia maupun Brasil. Dua negara itu juga warganya akan dieksekusi oleh kejaksaan agung di Lapas Nusakambangan.
Bila tidak meleset, eksekusi mati 10 WNA akan digelar pada Selasa (28/4) dini hari.
"Kami akan mengambil tindakan bersama negara-negara terkait, Australia dan Brasil, untuk memastikan tak ada eksekusi," kata Hollande.

Hollande rencananya menemui PM Australia, Tony Abbott, pada 27 April mendatang membahas isu hukuman mati Indonesia.
Di luar ancaman-ancaman itu, apakah risiko lain yang dihadapi Indonesia seandainya hubungan bilateral dengan Prancis rusak?

Merujuk catatan merdeka.com, di menjelang akhir era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesia ingin bekerja sama membangun kapal selam bersama Prancis.
Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin telah melawat ke Paris pada 26 Juni 2014.
Kerja sama konkret, selain kapal selam, juga telah dilakukan dengan pembelian meriam Caesar 155 mm buatan PT Nexter untuk memasok TNI Angkatan Darat.

Di luar itu, Indonesia juga bekerja sama dengan pabrikan mobil Renault, asal Negeri Anggur, untuk memasok 250 mesin panser bikinan PT Pindad.
Rupanya, kerja sama pengadaan alutsista dengan Prancis masih digelar ketika Presiden Joko Widodo naik ke tampuk kekuasaan pertama kali.

Kedua pemerintahan meneken kerja sama bidang maritim, khususnya pengembangan galangan kapal.
"Pemerintah memberikan penekanan pada industri sektor maritim karena Perancis kuat dalam industri galangan kapal. Sebuah kelompok kerja akan dibutuhkan untuk membicarakan kerja sama," kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto pada 17 November 2014.
Bila ancaman Hollande terbukti, maka kerja sama ini bisa terganggu.
Potensi pembelian jet tempur Dassault Aviation Rafale juga terancam batal ketika Atlaoui dieksekusi mati pekan ini.

Untuk diketahui, akhir-akhir ini Dassault Aviation gencar berpromosi ke Indonesia sehubungan dengan akan digantinya pesawat tempur F-5 Tiger milik TNI AU yang sudah tua usia.
Dassault Rafale didesain bersayap delta dipadukan dengan kanard aktif terintegrasi untuk memaksimalkan kemampuan manuver (+9 g atau -3 g) untuk kestabilan terbang. Maksimal 11 G dalam keadaan darurat. Kanard juga mengurangi laju pendaratan hingga 115 knot. Pesawat ini dapat dioperasikan dari landas pacu hanya sepanjang 400 meter.

TNI Angkatan Udara sempat kepincut melihat kemampuan jet tempur tersebut. "Kesan saya sebagai penerbang F5, setelah saya coba terbangkan Rafale, saya bandingkan dengan F5 jauh sekali, lompatan teknologinya. Kalau F5 banyak analog Rafale ini digital, radarnya juga jauh lebih canggih," kata Mayor Penerbang Abdul Haris dari Skuadron Udara 14 wing 3 Lanud Iswahyudi.





Sumber : Merdeka
readmore »»