JAKARTA (MI) : Kepala Staf TNI Angakatan Udara Marsekal Agus Supriatna menyatakan siap menjadikan instrumen militer sebagai kekuatan diplomasi antarnegara. Ia mengatakan, peran TNI AU sangat vital dalam melindungi keamanan nasional dari ancaman global.
"Penggunaan instrumen militer merupakan alat politik bagi kepentingan strategis, untuk mengangkat posisi tawar dalam penyelesaian masalah bilateral maupun internasional," ujar Agus dalam pidatonya pada acara HUT ke-69 TNI AU, di Taxyway, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (9/4/2015).
Agus mengatakan, secara nasional, saat ini kekuatan politik merupakan isu yang menonjol. Oleh karena itu, menurut Agus, beberapa permasalahan lintas negara perlu mendapatkan perhatian TNI AU sebagai salah satu komponen bangsa. Ia menyebutkan, permasalahan seperti berkembangnya paham kelompok radikal negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia, merupakan salah satu masalah yang mengancam stabilitas keamanan umat beragama.
Hal lainnya, menurut Agus, masalah ilegal fishing, illegal logging, human trafficking, serta peredaran narkotika. Agus mengatakan, permasalahan tersebut membutuhkan program pencegahan yang direncanakan dengan baik.
"TNI AU bersama komponen negara lainnya siap untuk mencari solusi pemecahan masalah. Ke depan, kita harus konsisten membentuk postur TNI yang handal, efektif, dan profesional," kata Agus.
"Penggunaan instrumen militer merupakan alat politik bagi kepentingan strategis, untuk mengangkat posisi tawar dalam penyelesaian masalah bilateral maupun internasional," ujar Agus dalam pidatonya pada acara HUT ke-69 TNI AU, di Taxyway, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (9/4/2015).
Agus mengatakan, secara nasional, saat ini kekuatan politik merupakan isu yang menonjol. Oleh karena itu, menurut Agus, beberapa permasalahan lintas negara perlu mendapatkan perhatian TNI AU sebagai salah satu komponen bangsa. Ia menyebutkan, permasalahan seperti berkembangnya paham kelompok radikal negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Indonesia, merupakan salah satu masalah yang mengancam stabilitas keamanan umat beragama.
Hal lainnya, menurut Agus, masalah ilegal fishing, illegal logging, human trafficking, serta peredaran narkotika. Agus mengatakan, permasalahan tersebut membutuhkan program pencegahan yang direncanakan dengan baik.
"TNI AU bersama komponen negara lainnya siap untuk mencari solusi pemecahan masalah. Ke depan, kita harus konsisten membentuk postur TNI yang handal, efektif, dan profesional," kata Agus.
Sumber : KOMPAS