Bandung (MI) : Tak hanya mampu membangun, PT Pindad sanggup menerima pesanan retrofit kendaraan tempur.
"Pasar untuk retrofit atau menambah kemampuan sebuah kendaraan tempur itu ada. Nggak sedikit negara yang menginginkan adanya modernisasi senjata pada kendaraan tempur yang dimiliki," kata Direktur Utama Pindad Silmy Karim, beberapa waktu lalu.
Saat ini, dia mengaku ada dua negara sahabat yang ingin memperbaiki kendaraan tempurnya di Pindad. Berbekal kapabilitas yang ada, industri pertahanan Indonesia ini mampu bersaing dengan pabrikan lainnya.
Silmy menyebutkan, pihaknya terus mencari peluang, baik itu untuk kebutuhan domestik maupun mancanegara.
Pihaknya, lanjut Silmy, terbuka untuk melakukan kerja sama investasi, produksi, hingga pemasaran kendaraan tempur dan persenjataan. "Sekarang kita juga ikut dalam beberapa tender di luar negeri," imbuhnya.
Lebih jauh dia mengatakan untuk jual-beli senjata itu masing-masing negara yang terlibat harus memiliki hubungan baik secara diplomatik. Selain itu, persenjataan yang dibutuhkan suatu negara itu harus sesuai dengan kondisi medan di lapangan.
Saat ini, produk Pindad dipakai oleh sejumlah kesatuan militer di berbagai negara. Artinya, kendaraan tempur dan senjata buatan Indonesia itu sudah go internasional.
Tahun ini, kata dia, sejumlah negara menyatakan deal akan membeli produk prima buatan perusahaan industri dan manufaktur pembuatan produk militer dan komersial Indonesia.
PT Pindad siap menjadi tuan rumah perhelatan Armoured Vehicle Asia 2015 yang bakal digelar akhir April ini. Konferensi tentang kendaraan tempur yang digelar secara rutin itu bakal dihadiri sejumlah negara dari lima benua.
Silmy Karim mengatakan, acara tersebut digelar pada 28-29 April mendatang di Crowne Plaza Jakarta.
"Acara itu akan dihadiri para produsen, pengguna, dan pengambil kebijakan dari berbagai negara. Para stakeholder itu akan terlibat dalam konferensi untuk membicarakan tentang kendaraan tempur dan persenjataan," kata Silmy.
"Pasar untuk retrofit atau menambah kemampuan sebuah kendaraan tempur itu ada. Nggak sedikit negara yang menginginkan adanya modernisasi senjata pada kendaraan tempur yang dimiliki," kata Direktur Utama Pindad Silmy Karim, beberapa waktu lalu.
Saat ini, dia mengaku ada dua negara sahabat yang ingin memperbaiki kendaraan tempurnya di Pindad. Berbekal kapabilitas yang ada, industri pertahanan Indonesia ini mampu bersaing dengan pabrikan lainnya.
Silmy menyebutkan, pihaknya terus mencari peluang, baik itu untuk kebutuhan domestik maupun mancanegara.
Pihaknya, lanjut Silmy, terbuka untuk melakukan kerja sama investasi, produksi, hingga pemasaran kendaraan tempur dan persenjataan. "Sekarang kita juga ikut dalam beberapa tender di luar negeri," imbuhnya.
Lebih jauh dia mengatakan untuk jual-beli senjata itu masing-masing negara yang terlibat harus memiliki hubungan baik secara diplomatik. Selain itu, persenjataan yang dibutuhkan suatu negara itu harus sesuai dengan kondisi medan di lapangan.
Saat ini, produk Pindad dipakai oleh sejumlah kesatuan militer di berbagai negara. Artinya, kendaraan tempur dan senjata buatan Indonesia itu sudah go internasional.
Tahun ini, kata dia, sejumlah negara menyatakan deal akan membeli produk prima buatan perusahaan industri dan manufaktur pembuatan produk militer dan komersial Indonesia.
PT Pindad siap menjadi tuan rumah perhelatan Armoured Vehicle Asia 2015 yang bakal digelar akhir April ini. Konferensi tentang kendaraan tempur yang digelar secara rutin itu bakal dihadiri sejumlah negara dari lima benua.
Silmy Karim mengatakan, acara tersebut digelar pada 28-29 April mendatang di Crowne Plaza Jakarta.
"Acara itu akan dihadiri para produsen, pengguna, dan pengambil kebijakan dari berbagai negara. Para stakeholder itu akan terlibat dalam konferensi untuk membicarakan tentang kendaraan tempur dan persenjataan," kata Silmy.
Sumber : INILAH