Lebanon (MI) : Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan militer Perancis yang bertugas sebagai pasukan penjaga perdamaian di Lebanon menggelar latihan bersama. Latihan yang melibatkan 30 personel dari masing-masing kontingen negara itu digelar di Lapangan Soekarno Markas Indobatt, Adchit al Qusayr, Lebanon Selatan, kemarin.
Kontingen Indonesia dan kontingen Perancis saling memamerkan keunggulan senjata senapan serbu buat dalam negeri masing-masing negara. Indonesia memiliki senjata SS-2 V4 buatan PT Pindad, Bandung. Sedangkan Perancis mempunyai FAMAS (Fusil d'Assaut de la Manufacture d'Armes de St-Etienne) buatan GIAT Industries.
Komandan Peleton Indobatt, Letnan Dua Infanteri Chonis, menjelaskan karakteristik SS-2 V4. Hal serupa dilakukan Komandan Peleton kontingen Perancis, Letnan Pidolot, yang menunjukkan keunggulan senjata FAMAS.
Selain itu dilaksanakan pengenalan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang digunakan dalam latihan, meliputi persenjataan ringan satuan infanteri, aloptik, alkom dan ranpur. Ada ranpur (kendaraan tempur) VAB Renault Perancis yang digunakan pasukan Indonesia.
Komandan Satgas Indobatt, Letnan Kolonel Infanteri Andreas Nanang Dwi P, mengatakan bahwa latihan itu untuk mempererat persatuan antarkontingen pasukan perdamaian dalam misi Perserikatan Bangsa Bangsa di Lebanon.
“Latihan ini juga dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan prajurit kedua negara,” ujarnya sebagaimana dikutip dari siaran pers Pusat Penerangan TNI pada Rabu, 22 April 2015.
Kontingen Indonesia dan kontingen Perancis saling memamerkan keunggulan senjata senapan serbu buat dalam negeri masing-masing negara. Indonesia memiliki senjata SS-2 V4 buatan PT Pindad, Bandung. Sedangkan Perancis mempunyai FAMAS (Fusil d'Assaut de la Manufacture d'Armes de St-Etienne) buatan GIAT Industries.
Komandan Peleton Indobatt, Letnan Dua Infanteri Chonis, menjelaskan karakteristik SS-2 V4. Hal serupa dilakukan Komandan Peleton kontingen Perancis, Letnan Pidolot, yang menunjukkan keunggulan senjata FAMAS.
Selain itu dilaksanakan pengenalan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang digunakan dalam latihan, meliputi persenjataan ringan satuan infanteri, aloptik, alkom dan ranpur. Ada ranpur (kendaraan tempur) VAB Renault Perancis yang digunakan pasukan Indonesia.
Komandan Satgas Indobatt, Letnan Kolonel Infanteri Andreas Nanang Dwi P, mengatakan bahwa latihan itu untuk mempererat persatuan antarkontingen pasukan perdamaian dalam misi Perserikatan Bangsa Bangsa di Lebanon.
“Latihan ini juga dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan prajurit kedua negara,” ujarnya sebagaimana dikutip dari siaran pers Pusat Penerangan TNI pada Rabu, 22 April 2015.
Sumber : VIVA