Hubungan Soekarno-Kim Il Sung istimewa


Jakarta (MI) : Duta Besar Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK/Korea Utara) untuk Indonesia, Ri Jong Ryul, mengatakan presiden pertama Indonesia, Soekarno dan pemimpin negaranya, Kim Il Sung, memiliki hubungan yang istimewa.

Soekarno pernah menginstruksikan menyilang secara khusus anggrek dendrobium yang dia beri kepada Kim senior itu. Soekarno memberi nama bunga anggrek itu Dendrobium kimilsungia sebagai hadiah ulang tahun. 

"Hubungan antara Presiden Soekarno dan Presiden Kim Il Sung sangat istimewa dan tidak bisa dibandingkan dengan apapun. Presiden Soekarno juga dikenal baik oleh rakyat DPRK," ujar Ri, di Jakarta, Jumat ini. 

Dia katakan itu dalam acara peluncuran kembali buku karangan Rachmawati Sukarnoputri berjudul Presiden Soekarno dan Presiden Kim Il Sung, di Universitas Bung Karno, Jakarta, Jumat.

Menurut Ri, eratnya hubungan Soekarno dan Kim Il Sung dimulai sejak 1964 ketika Proklamator Indonesia itu berkunjung resmi ke Pyongyang, yang dibalas dengan kunjungan Kim senior, dan anaknya, Kim Jong Il, ke Indonesia pada April 1965.

"Selain untuk mempererat hubungan bilateral, kunjungan Kim Jong Il saat itu sekaligus untuk menghadiri peringatan 10 tahun Konferensi Asia Afrika yang pertama kali diadakan pada 1955 di Bandung," kata Ri. Pada saat KAA I digelar, Semenanjung Korea sedang bergolak hebat yang dikenal dengan Perang Korea.

Ajang KAA I di Bandung itu juga menjadi panggung Korea Utara yang berpaham komunis di pentas dunia.

Dalam pertemuan itu, Ri melanjutkan, kedua pemimpin negara tersebut membahas tentang kesejahteraan, kemerdekaan dan kedaulatan antara kedua negara.

"Kemudian saat kedua pemimpin berjalan-jalan ke Kebun Raya Bogor, Soekarno memberikan bunga anggrek sebagai hadiah ulang tahun kepada Kim Il Sung, yang diberi nama (Dendrobium) kimilsungia," tuturnya.

Bunga anggrek genus Dendrobium ini, yang menjadi salah satu bunga paling terkenal di DPRK, adalah simbol ikatan persahabatan antara Korea Utara dan Indonesia.
"Karena itulah negara kami tidak akan pernah melupakan Indonesia," ujar Ri, yang negaranya pada bulan April setiap tahun --sejak 1999-- merayakan Festival Kimilsungia untuk memeringati ulang tahun Kim Il Sung dan menghormati hubungan dengan Indonesia.

Ri pun memuji buku yang ditulis Rachmawati Sukarnoputri tentang persahabatan Soekarno dan Kim Il Sung itu. "Buku yang penting agar generasi muda tahu perjuangan kedua pemimpin ini," ujarnya.

Terkait kerja sama bilateral kedua negara, menurut laman resmi Kementerian Luar Negeri Indonesia, telah dimulai sejak 1961.

Kerja sama terkini, yaitu pada Oktober 2013, ditandai kedatangan mantan Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa, yang mengunjungi Korea Utara dan bertemu Presiden Presidium Korea Utara, Kim Yong Nam.

Mereka membahas peluang kerja sama ekonomi tentang rencana pembukaan kawasan ekonomi khusus di setiap provinsi Korea Utara, yang dibalas dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Su-Yong, ke Indonesia.

Wakil Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Kil Song, berkunjung ke Indonesia ada 12 Februari 2015, untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, terutama di bidang perdagangan.

 
Sumber : ANTARA