Hibah Alutsista Tak Masuk Rencana Bappenas

Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional Andrinof Chaniago.

Jakarta (MI) : Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas meninjau ulnag rencana strategis pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista).

"Belum ada rencana hibah (alutsista). Kami akan evaluasi, resikonya, untung dan kerugiannya," kata Menteri PPN/Kepala Bappenas,  Andrinof Chaniago, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (22/4/2015).

Ia mengungkapkan, Bappenas berencana membeli sebagian kecil alutsista dengan metode alih teknologi. Misalnya, proyek kerja sama program jet tempur Korea Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX) dengan Korea Selatan.

"Pengadaan dari luar hanya diprogram untuk alih teknologi. Beli empat unit, satu (unit) harus dibuat di dalam negeri," jelas dia.

Alih teknologi itu, membuat industri dalam negeri mampu membuat yang sama. Sebab, pemerintah memprioritaskan pengadaan dari dalam negeri. Misalnya, dari PT Pindad. Indonesia tidak bisa sepenuhnya membeli dari luar negeri.

Proyek jet tempur Korea itu akan dilakukan hingga tahun 2020. Dana yang dibutuhkan untuk produksi USD 8 miliar. Indonesia mendapat porsi dana USD 1,6 miliar.

Dalam skema joint production ini, PT Dirgantara Indonesia bertugas menyiapkan 30 item dari 72 jenis teknologi dalam pesawat itu. Indonesia telah mengirim 40 orang teknisi dan insinyur ke Korsel pada pertengahan tahun 2012.










Sumber : Metrotvnews