Ribuan Prajurit TNI Gempur Sarang Teroris Poso


Poso (MI) : Ribuan pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang tergabung dalam Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) dikerahkan untuk menggempur sarang persembunyian kelompok bersenjata di pegunungan Tamanjeka alias Gunung Biru, Poso, Sulawesi Tengah. 


Lokasi tersebut diyakini sebagai tempat persembunyian dan kamp pelatihan kelompok teroris. Lokasi itu dibombardir dengan senjata berat dari tiga kekuatan, yakni darat, dari kapal perang di perairan Poso, dan dari udara dengan menggunakan helikopter.
Serangkaian aksi tembak-tembakan tersebut merupakan skenario dalam latihan perang yang digelar oleh TNI di Poso, Sulawesi Tengah, Jumat 31 Maret 2015. Kegiatan itu disaksikan langsung oleh Panglima TNI Jenderal Moeldoko bersama sedikitnya 40 petinggi TNI berpangkat jenderal.
Sebanyak 11 helikopter, enam kapal perang, dan 10 pesawat Hercules serta empat pesawat tempur jenis F16 dikerahkan untuk menggempur sasaran di Pegunungan Biru, wilayah Poso Pesisir.



Usai dibombardir, dalam atraksi pertempuran tersebut, lebih dari lima ratus pasukan penerjun dari Linud 502 Malang langsung diterjunkan melalui pesawat Hercules di atas perkampungan Masani. Ratusan pasukan tersebut akan menyasar ke sasaran penggempuran.
Meski hanya sebagai latihan gabungan TNI, namun Pegunungan Biru di Poso, dipilih sebagai lokasi latihan karena dianggap tempat tersebut sebagai sarang berkembangnya paham radikal.

Lokasi tersebut diduga kuat sebagai tempat persembunyian dan kamp pelatihan kelompok Santoso alias Abu Wardah dan Daeng Koro.
"TNI dan pemerintah tidak akan pernah memberi tempat bagi berkembangannya paham-paham radikal di Indonesia, termasuk ISIS. Untuk itu, Poso yang kita lihat menjadi potensi tempat berkembangnya paham-paham radikal itu maka tidak boleh dibiarkan. Karena itu kita gunakan sebagai salah satu pilihan untuk menentukan daerah latihan PPRC," ujar Jenderal Moeldoko di desa Tabalu, Poso, Sulteng.
Latihan gabungan TNI di Pegunungan Biru itu diharapkan dapat memberi rasa aman bagi masyarakat di Poso. Masyarakat bahkan berharap aparat TNI ikut menyelesaikan aksi kelompok bersenjata di Poso, agar masyarakat bisa lebih nyaman dalam menjalani kehidupan.
"Yang jelas masyarakat senang nanti kalau umpama dia berhasil untuk menjadikan masyarakat aman. Dengan latihan perang ini juga kita gembira. Kan nanti kita semua juga rasakan kalau upaya mereka berhasil," aku Haji Mahmud Saleh, warga Kampung Sipatuwo, yang diungsikan saat skenario penembakan di Pegunungan Biru dilakukan dalam latihan perang tersebut. 







Sumber : VIVA
readmore »»  

Latihan Debarkasi dan Embarkasi Kolinlamil Masuki Tahap Manlap



Jakarta (MI) : Latihan Latihan Embarkasi dan Debarkasi Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) Tahun 2015 telah memasuki tahap Manuvra Lapangan (Manlap) yang rencananya akan dilaksanakan selama enam hari terhitung 27 Maret hingga 3 April 2015 di Perairan Teluk Jakarta, Senin (30/3/2015).
Dalam latihan tahap Manlap yang dipimpin langsung oleh Komandan Satuan Lintas Laut Militer (Dansatlinlamil) Jakarta Kolonel Laut (P) Heri Widodo selaku Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Latihan tersebut mengerahkan semua kapal perang di jajaran Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Jakarta yang berada di Pangkalan.
Menurut Dansatlinlamil Jakarta, latihan yang mengusung tema “Melalui Latihan Embarkasi dan Debarkasi Kolinlamil Tahun 2015, Kolinlamil Siap Meningkatkan Profesionalisme dan Kesiapsiagaan Prajurit dan Alutsista dalam rangka Menunjang Tugas Pokok TNI”, ini digelar dengan sasaran yang ingin dicapai yakni terwujudnya kemampuan, kesiapsiagaan, pemahaman dan keterampilan serta profesionalisme prajurit dan pengawak unsur KRI Kolinlamil.
Kemampuan itu bergunan nantinya dalam melaksanakan kegiatan embarkasi dan debarkasi baik personel maupun material sehingga terbentuk dan terjalinnya kordinasi dan kerja sama antar personel, Satker dan instansi yang terkait dalam pelaksanaan tugas operasi.
Sebelum dilaksanakan latihan Manlap di perairan Teluk Jakarta, kegiatan latihan diawali dengan briefing berupa pembekalan yang diberikan oleh Pangkolinlamil Laksamana Muda TNI Aan Kurnia kepada seluruh peserta latihan di Mako Kolinlamil, dilanjutkan dengan pelaksanaan teori secara klasikal dan latihan kering.
Latihan Embarkasi & Debarkasi Angkutan Laut Militer pada tahun 2015 diikuti sebanyak 850 personel, yang terdiri dari 750 pelaku yang melibatkan seluruh unsur/KRI yang berada di jajaran Satlinlamil Jakarta dan Terminal Satlinlamil Jakarta serta Marinir. Sedangkan sebanyak 100 personel merupakan staf latihan dan pendukung yang terdiri dari Mako Denma Kolinlamil, Diskes Kolinlamil dan Satuan Markas Satlinlamil Jakarta.







Sumber : Jurnalmaritim
readmore »»  

Kapal Komando TNI AD Perkuat Pengamanan Teritorial Aceh


Banda Aceh (MI) : Kapal Motor Cepat Komando (KMCK) Kodam Iskandar Muda melakukan atraksi manuver pada peluncuran di Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, Selasa (31/3/2015). 
Kapal Cepat Komando TNI-AD itu dilengkapi senjata berat, mampu berputar 360 derajat, kemampuan operasi selain di laut dan juga di sungai, rawa dan pantai serta berfungsi juga untuk pendaratan amphibi dalam mendukung tugas Kodam Iskandar Muda untuk pengamanan terotirial Aceh.


Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Agus Kriswanto (kanan) bersama perwira TNI-AD lainnya memecahkan kendi saat peluncuran Kapal Motor Cepat Komando (KMCK) di Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, Selasa (31/3/2015).  
Kapal Cepat Komando TNI-AD itu dilengkapi senjata berat, mampu berputar 360 derajat, kemampuan operasi selain di laut dan juga di sungai, rawa dan pantai serta berfungsi juga untuk pendaratan amphibi dalam mendukung tugas Kodam Iskandar Muda untuk pengamanan terotirial Aceh.


Kapal Motor Cepat Komando (KMCK) Kodam Iskandar Muda melakukan atraksi manuver pada peluncuran di Pelabuhan Ulee Lheue, Banda Aceh, Selasa (31/3/2015). 
Kapal Cepat Komando TNI-AD itu dilengkapi senjata berat, mampu berputar 360 derajat, kemampuan operasi selain di laut dan juga di sungai, rawa dan pantai serta berfungsi juga untuk pendaratan amphibi dalam mendukung tugas Kodam Iskandar Muda untuk pengamanan terotirial Aceh.






Sumber : Rimawanews
readmore »»  

Pasukan TNI Bombardir Gunung Biru Poso



POSO (MI)TNI akhirnya menggelar latihan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) di wilayah Kabupaten Poso, Selasa, 31 Maret 2015. Dalam latihan yang melibatkan 3.000 personel gabungan dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara itu, Gunung Biru Tamanjeka di Desa Masani di Kecamatan Poso Pesisir dijadikan sebagai sasaran tembakan dari pesawat udara, helikopter, dan kapal perang.


Gunung Biru Tamanjeka menjadi sasaran tembakan yang dilepaskan dari tiga kapal perang, empat pesawat tempur F16, dan empat helikopter. Latihan itu juga diwarnai dengan aksi terjun payung oleh 600 personel dari Yonif Linud 502.

Pasukan terjun payung itu mendarat di areal persawahan warga di Desa Sa'atu dan Desa Masani Kecamatan Poso Pesisir. Sebelumnya, 12 pesawat Hercules C130 dikerahkan memuat 600 personel dari Yonif Linud 502 dari Balikpapan, Kalimantan Timur.

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko di Poso mengatakan, kegiatan latihan PPRC TNI di Poso tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan profesionalisme anggota TNI agar lebih mengenal medan latihan. Alasan pemilihan Poso sebagai lokasi latihan PPRC 2015 diakui Panglima TNI sebagai bagian dari upaya menekan kelompok teroris di Poso.

Menurutnya, pemerintah  tidak memberikan tempat bagi berkembangnya paham paham radikal di Indonesia, termasuk ISIS. Poso dinilai berpotensi menjadi tempat bagi berkembangnya paham-paham radikal. Hal itu tidak boleh dibiarkan sehingga kemudian TNI memilih Poso sebagai tempat pelaksanaan latihan PPRC.

Seusai pelaksanaan latihan perang, TNI juga menggelar kegiatan bakti sosial berupa pelayanan kesehatan gratis, pembagian sembako, perbaikan jembatan dan irigasi, dan perbaikan 205 rumah warga.






Sumber : Sindonnwes
readmore »»  

TNI-AL dan US Marsoc Latihan di Lampon


BANYUWANGI (MI)Pasukan khusus dari Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) Marinir TNI-AL dan prajurit US Marsoc dari Amerika Serikat mengadakan latihan bersama di Pusat Latihan Tempur (Puslatpor) Marinir Lampon, Desa/Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Senin (30/3).
Dalam latihan bersama bersandi Lantern Iron 15-5524 tersebut, pasukan tempur dua negara itu mempraktikkan kesigapan personel di laut. Pasukan juga beradu tangkas mendayung menggunakan perahu karet ke tengah dan tepi pantai.
Komandan Yontaifib 1 Marinir Letkol Marinir Freddy Ardianzah menjelaskan, latihan tersebut merupakan lanjutan dari latihan di Karang Tekok, Situbondo. Latihan bersama itu dimulai sejak 19 Maret lalu. ’’Di Situbondo latihan aspek darat, sekarang aspek laut,’’ katanya.
Menurut Freddy, selain pertukaran teknik dan taktik kedua satuan, tujuan terpenting latihan bersama tersebut adalah meningkatkan kerja sama kedua negara. ’’Yang terpenting itu kerja sama kedua negara,’’ tegas dia.
Pada latihan yang berlangsung hingga 11 April mendatang tersebut, kedua satuan juga akan melakukan jungle survival di hutan. Latihan itu berlokasi di sekitar Hutan Sukamade. Selain itu, ada latihan dengan menggunakan kendaraan tempur seperti helikopter. ’’Survival di Sukamade dan manuver helikopter,’’ tandasnya. 





Sumber : JawaPos
readmore »»  

Panglima TNI Imbau Santoso Menyerahkan Diri jika Tidak Ingin Mati




PALU (MI) : Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengimbau Santoso, gembong teroris di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, untuk menyerah kepada aparat keamanan. TNI tengah menggelar latihan gabungan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) dengan kekuatan 3.200 personel di sana.


"Nanti kalau bertemu TNI ada dua risikonya, mati atau dia (Santoso) menyerahkan diri," kata Moeldoko, di Kota Palu, Senin (30/3/2015), sesaat sebelum terbang ke Poso untuk membuka latihan perang gabungan TNI.

Santoso adalah pemimpin kelompok teroris yang diduga kuat melakukan serangkaian kasus kekerasan di Kabupaten Poso dan beberapa daerah di Provinsi Sulawesi Tengah.

Saat ini, terdapat latihan PPRC di Poso dari Divisi II Komando Strategis TNI AD yang diperkuat beberapa unsur dari TNI AL, TNI AU, dan TNI AD.


Moeldoko mengatakan, saat ini di Kabupaten Poso terdapat sekelompok sipil kecil dan bersenjata dan tidak boleh dibiarkan. Kelompok yang dimaksud adalah 20-an orang yang saat ini bersembunyi di hutan dan kerap menebar teror kepada aparat dan masyarakat.


"Kelompok itu jangan sampai dibiarkan. Kalau dibiarkan, kelompok radikal lain bisa merasa nyaman di Poso dan tumbuh besar," ujarnya.

Dia mengatakan, jika kelompok pimpinan Santoso itu dibiarkan, kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS/ISIS) suatu saat bisa bergabung dengan mereka.

"Saya tegaskan, tidak ada tempat untuk ISIS di Indonesia, termasuk di Poso," kata Jenderal bintang empat ini.

Dia juga kembali menegaskan latihan perang seperti di Poso itu latihan rutin tahunan yang lokasinya bisa di mana saja. "Tapi, kalau ketemu Santoso dan tidak mau menyerah, ya saya tembak," katanya.





Sumber : KOMPAS
readmore »»  

Tim Paska Kopassus Sambangi Pulau Terluar yang Berbatasan dengan Australia



Rote (MI) : Tim Pasukan Katak (Paska) Kopassus menjalani penjelajahan ke Pulau terluar bagian selatan Indonesia, Pulau Ndana. Tim 2 Paska tersebut sedang melakukan survei pemetaan wilayah bersama Tim Agraria dari Provinsi NTT dan Pemerintah Daerah Rote.


"Pulau Ndana adalah pulau terluar bagian selatan berbatasan langsung dengan Australia," ungkap Komandan Satuan-81 Kopassus Kolonel Inf Thevi Zebua meneruskan laporkan Tim Paska, Selasa (31/3/2015).



Dari laporan tersebut, diketahui bahwa Pulau Ndana hanya dihuni oleh 10 Anggota Batalyon Infanteri (Yonif) 744 ditambah dengan 23 personel Marinir dan 2 orang pos Angkatan Laut. Para personel TNI ini pun lantas bahu membahu bekerja bakti membersihkan Pulau Ndana.



"Mereka sedang melaksanakan kegiatan penjelajahan bergabung dengan Tim Ekspedisi NKRI di Wilayah Provinsi NTT. Mereka menjelajah pulau-pulau teerluar. Sebagian (pulau) sudah ada penghuninya, tapi kalau menemukan yang baru juga akan dilaporkan," kata Thevi.



Ekspedisi NKRI sendiri merupakan lanjutan dari ekspedisi-ekspedisi yang digelar jajaran TNI sejak beberapa tahun lalu. Tahun 2012 bernama Ekspedisi Bukit Barisan yang digelar di wilayah Sumatera, 2013 di Kalimantan dengan nama Ekspedisi Khatulistiwa, kemudian Ekspedisi NKRI Koridor Sulawesi dan Ekspedisi NKRI Koridor Maluku dan Maluku Utara. Lalu pada tahun 2015 adalah Ekspedisi NKRI Kepulauan Nusa Tenggara yang digelar pada 5 Februari-6 Juni 2015.



Berbagai kegiatan dilakukan pada Ekspedisi ini. Materi penjelajahan mulai dari penelitian flora dan fauna, geologi, potensi bencana, serta sosial budaya. Para personel yang terlibat dalam ekspedisi juga melakukan kegiatan-kegiatan pengabdiaan masyarakat.








Sumber : Detik
readmore »»  

Sang Pendamping yang (nyaris) Terlupakan


ARC (MI) : Kedatangan 2 buah jet tempur Rafale memang mengundang decak kekaguman. Kagum akan aksi aerobatik serta tentu saja kagum atas usahanya dalam tender pengadaan pesawat tempur TNI-AU. Namun, dibalik decak kagum itu, ada satu hal yang nyaris luput dari hiruk pikuk atraksi jet tempur cantik itu. Yaitu, keberadaan pesawat angkut A-400M, yang pada hari demo itu diparkir terpojok jauh dari panggung utama. Meski diperlakukan demikian, peran A-400M sejatinya sangat vital dalam mendukung penampilan Rafale. Ingin tahu lebih dalam mengeni A-400M? simak tulisan Aryo Nugrohoberikut ini.

The European Hope
Penundaan bertahun-tahun tidak menyurutkan langkah konsorsium EADS-Airbus untuk menyelesaikan proyek FLA (Future Large Aircraft). Di dalam proyek ambisius ini, tergantung segala harapan kemandirian militer Eropa.
Jumat, 11 Desember 2009 menjadi hari bersejarah bagi seluruh negara Eropa yang tergabung dalam konsorsium EADS-Airbus. Setelah penundaan yang terjadi berkali-kali, pembengkakan biaya, dan masalah teknis serta non teknis lainnya, pesawat transpor A400M akhirnya lepas landas pukul 09.42 GMT dari Sevilla, Spanyol. Disaksikan oleh Raja Spanyol Juan Carlos, raksasa angkut medium Eropa ini lepas landas dengan mulus, dikomandoi oleh pilot Inggris Edward Strongman dan lima kru lainnya, satu kopilot dari Spanyol dan empat teknisi dari Prancis. Pesawat berkelir light grey dan berhiaskan tujuh bendera negara launch customernya ini menjalani penerbangan berdurasi 3 jam 47 menit di atas wilayah Extremadura, Selatan Spanyol. Lancarnya penerbangan perdana ini menggembirakan hati para petinggi EADS-Airbus, yang menghadapi rasa ketidaksabaran negara-negara anggotanya akan molornya waktu penyelesaian A400M. Bahkan sempat terbetik kabar, Jerman dan Prancis sudah di ambang pintu deal untuk memesan C-130J Hercules yang sudah siap produksi dan harganya lebih murah. Apalagi, status Jerman sebagai tulang punggung angkut berat operasi NATO di Afghanistan mengharuskan mereka untuk mencari pengganti C-160 Transall yang digunakan secara ekstensif. Jadi boleh dibilang, keberhasilan penerbangan ini adalah pembuktian tersendiri, tidak hanya bagi A400M namun juga bagi kemampuan produksi bersama antara negara-negara anggotanya.
Menyasar yang belum disasar
Awalnya dikenal sebagai program FLA, proyek ini lahir atas prakarsa Inggris, Jerman, dan Prancis. Jerman dan Prancis menginginkan penggantian untuk pesawat angkut medium C-160 Transall mereka, namun merasa tidak ada kandidat yang memadai di pasaran. Performa STOL (Short-Takeoff Landing) dan kemampuan mendarat di landasan kasar (unprepared runway) C-160 memang tak tertandingi oleh pesawat lainnya, namun daya angkutnya terbatas. C-130 sendiri punya kapasitas angkut memadai, namun tidak andal di landasan kasar. Padahal Jerman dan terlebih lagi Prancis, punya kepentingan di wilayah tanduk Afrika, yang memiliki infrastruktur pendukung yang minim. Maka pada 1982, Prancis (Aerospatiale), Jerman (MBB), Inggris (BAe), dan Lockheed menandatangani proyek kerja bareng untuk mendesain pesawat angkut pengganti C-130 dan C-160. Belakangan, Lockheed menarik diri dan mengerjakan C-130J, dan posisinya digantikan oleh Spanyol (CASA) dan Italia (Alenia).
A400M menjadi salah satu proyek militer paling ambisius di abad ke-20, dengan sasaran berupa ceruk diantara C-130 Hercules dan C-17 Globemaster III. Alih-alih menggunakan komponen yang sudah teruji di pasaran, seluruh bagian A400M dikembangkan sendiri oleh Airbus. Dengan target meminimalkan bobot bodi sebanyak mungkin agar kapasitas kargonya maksimal, material CFRP (carbon fibre reinforced plastics) diperkenalkan. Sangat kuat, ringan, dan tahan korosi, CFRP dijadikan material untuk sayap belakang, ramp door, dan sayap utama, yang menggendong empat mesin Europrop International TP-400 D6. Tiap mesin menggerakkan delapan bilah propeler buatan pabrikan Ratier-Figeac. Yang unik, para desainer A400M mengaplikasikan teknologi down between engines, atau yang dikenal sebagai counter rotation, dimana propeler di tiap mesin berputar ke satu titik temu. Efeknya, efisiensi mesin bisa meningkat 6-16% dibanding mesin dengan bilah yang berputar kearah yang sama, dan yang terpenting, mengurangi dampak fatal dari kegagalan mesin (critical engine). Teknologi ini juga membantu menurunkan luas bidang sayap utama dan sayap ekor horisontal yang diperlukan untuk memberi gaya angkat saat terjadi kegagalan mesin. Efeknya, sayap A400M memang terlihat agak tidak proporsional karena termasuk mini dibanding ukuran badannya yang terhitung besar.  
Beralih ke bodi, fuselage A400M sengaja dibuat gambot, dengan cross section yang melebihi C-130J-10, dan menawarkan volume angkut kargo dua kali lipat dari C-130H atau C-130J-10. Biarpun kapasitas angkut palet standar militernya sama, 7 M463L palet, namun berkat cross section yang lebih lebar, A400M bisa menawarkan fleksibilitas yang lebih besar. Ini akan terasa berguna untuk angkut taktis kendaraan militer seperti IFV/ranpur modern, yang rata-rata memiliki lapisan pelindung tambahan. Sebagai catatan, kendaraan angkut pasukan Stryker milik AS harus dilolosi dulu slat armornya sebelum masuk ke C-130J. Dengan A400M, masalah semacam ini tak akan ditemui. Selain kemampuan angkut kargonya, A400M bisa dengan cepat dikonfigurasi ulang menjadi ambulans udara (MedEvac), dengan 66 tandu standar NATO dan akomodasi bagi 25 petugas medik. Untuk operasi linud, tersedia pintu untuk terjun statis (parachutist door). Khusus untuk operasi khusus yang melibatkan terjun free-fall HALO/HAHO, A400M dilengkapi sistem rapid depressurization/pressurization sehingga bisa mengubah ketinggian terbang dengan cepat.
Sementara fitur terbaik terdapat di kokpit. Selain sistem kendali fly-by-wire, teknisi Airbus mencangkokkan full-glass cockpit yang simpel dan nyaman, dimana pilot mengakses seluruh informasi dari 9 layar LCD berukuran 6”. Dengan Flight Management Systems buatan Thales yang diadopsi dari milik A380, sidestick controller khas seluruh pesawat Airbus, sistem kontrol mesin digital FADEC, rasanya pilot militer kini akan semakin dimanjakan. Untuk mendukung pelaksanaan misi militer, tersedia paket MMMS (Military Mission Management Systems) dengan dua komputer misi yang mengendalikan penanganan kargo, menghitung muatan, dan termasuk menghitung variabel angin dan kecepatan pesawat untuk memastikan ketepatan penerjunan kargo (airdrop). MMMS juga mengontrol manajemen bahan bakar dan menghitung jarak operasional dengan gabungan bahan bakar dan beban kargo yang dibawa.

Dirundung masalah
Jika reaksi seorang CEO bisa dijadikan patokan ukuran optimisme akan keberhasilan produk barunya, bisa jadi orang ragu akan masa depan A400M. Bagaimana tidak, CEO Airbus Tom Enders menolak untuk membicarakan masalah pendanaan saat hendak diwawancarai dalam momen bersejarah tersebut. Bahkan sebelum penerbangan ini, Afrika Selatan sudah pula menarik diri sebagai salah satu pembeli ekspor A400M, menyisakan Malaysia sebagai pembeli ekspor tunggal. Ya, A400M memang dirundung masalah ekonomi, geopolitik, dan teknis yang bertubi-tubi.
Dari segi ekonomi, A400M sudah dicap sebagai produk yang merugi. Pangkalnya, adalah sistem set price agreement (SPA) yang dipakai untuk membiayai proyek ini. Alih-alih menghitung seluruh biaya di belakang dan baru menghitung biaya jual berdasar biaya tersebut, metode SPA menghitung di depan berdasar asumsi-asumsi yang tidak pasti. Akibatnya, begitu terjadi penundaan, efeknya langsung berimbas pada pembengkakan biaya (cost overruns). Dari dana yang tadinya dibayarkan sejumlah 20 miliar Euro, Airbus meminta komitmen lagi sejumlah 5-8 miliar Euro. Itupun dengan catatan Airbus sudah menanggung rugi 2,3 miliar Euro untuk 180 pesawat pertama yang dipesan Jerman dan Prancis. Masalah bertambah pelik, saat Airbus memperkirakan bahwa A400M operasional pertama baru akan diserahkan ke AU Prancis sebagai launch customer pada akhir 2012, sementara Jerman yang hendak mengambil 60 pesawat dengan konfigurasi terbaik, baru menerimanya paling cepat 2013. Sebenarnya buat Jerman dan Prancis, akan lebih mudah untuk memesan saja C-130J yang sudah siap terbang, apalagi di masa krisis ekonomi dimana anggaran militer sudah pasti dipotong habis-habisan. Akan tetapi, ada pula faktor geopolitik yang harus dipertimbangkan. Masalah utama tentu adalah kemandirian militer Eropa, sebagai payung pendukung kesatuan Uni Eropa. Bagi Prancis, mereka tidak mau mengulangi kesalahannya saat melancarkan operasi Leopard di Zaire tahun 1978, dimana mereka harus meminjam C-130 AS. Dan masalah yang paling penting, tentu adalah gejolak sosial yang bisa meletus bila A400M dibatalkan. Dengan memesan A400M, maka proyek ini akan menghidupi ribuan pekerja Airbus, EADS, dan subkontraktor lainnya di Eropa. Dalam krisis ekonomi dunia yang mendera negara-negara maju, masalah ini menjadi isu sensitif, karena tentunya Eropa tidak akan membiarkan devisanya lari ke AS untuk C-130J. Boleh jadi, faktor komitmen inilah yang akan menyelamatkan proyek A400M, melebihi segala keunggulan teknis yang ditawarkannya. 
Among The Contenders
Untuk mempermudah pembaca melihat kelas medium-heavylift yang disasar A400M, berikut merupakan perbandingan kemampuan A400M melawan pesawat angkut AS. Kelihatan bahwa A400M mengisi ceruk lowong antara C-130J dan C-17. Namun satu catatan, ketika bahan bakarnya diisi penuh, kapasitas angkut A400M tidak beda jauh dengan C-130J. Untuk negara yang punya armada pengisi bahan bakar diudara (aerial refuelling), bisa jadi pikir-pikir ulang saat mau mengakuisisi A400M yang harganya 4x lebih mahal.

Spesifikasi Teknis
Dimensi (PxLxT)        : 45,1x14,7x42,4m
Max. Take-off Weight : 141,000 kg  
Max. Landing Weight    : 122,000 kg  
Maximum Payload         : 37,000 kg  
Bobot kosong        : 70 ton
Mesin        : 4x Europrop International TP-400 D6 dengan daya 11.000 shp per buah
Kapasitas bahan bakar: 47 Ton; 58 ton dengan tangki bladder di dalam ruang kargo
Kecepatan Jelajah        : 0,68-0,72 Mach
Ketinggian operasional: 37.000 kaki
Jarak jelajah        : 6.390km (dengan 20 ton bahan bakar); 6.390km (30 ton bahan bakar); 8.700km (ferry)
Kru                : 4 (2 pilot, 1 teknisi, 1 loadmaster)
Harga        : $100-166,7 juta







Sumber : ARC
readmore »»  

Indonesia Miliki Trend Pertahanan yang Cukup Baik


Jakarta (MI)Indonesia memiliki trend politik, ekonomi dan diplomatik serta pertahanan yang cukup baik. Hal tersebut dapat membuat hubungan yang baik antara Indonesia dan Inggris menjadi lebih baik lagi. Demikian diungkapkan Dubes Inggris untuk Indonesia H.E. Mr. Moazzam Malik saat bertemu dengan Menhan Ryamizard Ryacudu di kantor Kemhan Jakarta, Senin (30/3).
 Lebih lanjut dikatakan Dubes Inggris bahwa hubungan yang terjalin saat ini dapat dilihat melalui kerjasama yang telah dibangun antara tentara Inggris dengan TNI AD dan TNI AL. Berdasarkan pengamatannya selama lima bulan bertugas di Indonesia, Dubes Inggris melihat bahwa hubungan antara Inggris dan Indonesia saat ini menuju kearah yang lebih baik.
 Dikatakannya bahwa masa depan Inggris sangat terkait dengan negara-negara besar seperti Indonesia. Dubes Inggris menyampaikan harapannya kepada Menhan untuk dapat melakukan kerjasama di bidang kemaritiman, terlebih Indonesia saat ini sedang memfokuskan pada bidang kemaritiman. Untuk itu melalui kedatangannya kepada Menhan kali ini diharapkan dapat lebih meningkatkan hubungan kedua negara di masa depan.
Tidak hanya itu disampaikan Dubes Inggris bahwa pihaknya bersedia untuk melakukan kerjasama di bidang cyber security dengan harapan Menhan RI dapat menjadi koordinator di bidang cyber security ini.
Sejalan dengan Dubes Inggris, Menhan menyampaikan pandangannya yang sama dengan Dubes Inggris bahwa Indonesia banyak belajar dari Inggris dalam segala bidang khususnya bidang kelautan.
Dalam kesempatan tersebut, Menhan juga menyampaikan bahwa saat ini konsep pertahanan Indoensia leb ihm enitikberatkan pada perdamaian. Untuk itu Kemhan lebih memfokuskan pada perdamaian. Segala bentuk perselisihan haruslah diselesaikan secara damai, bukan diselesaikan secara kekerasan.
Menurut Menhan seperti disampaikan dalam pertemuan Menteri-menteri Pertahanan ASEAN ke-9 atau ASEAN Defence Ministers’ Meeting (ADMM) yang baru saja berlangsung di Langkawi, Malaysia, tanggal 15-17 Maret 2015, bahwa ancaman yang dihadapi Negara-negara ASEAN adalah sama yaitu ancaman teroris. Selanjutnya disusul ancaman bencana, wabah penyakit seperti Ebola, cyber, pelanggaran wilayah perbatasan dan narkoba. Menhan mengatakan bahwa semua itu merupakan hakekat pertahanan Indonesia saat ini, karena ancaman-ancaman tersebut dapat mengganggu pertahanan secara umum.







Sumber : DMC Kemhan
readmore »»  

Menhan Siapkan Pesawat Jemput WNI di Yaman



Jakarta (MI) : Kementerian Pertahanan sudah meminta TNI menyiapkan pesawat untuk menjemput warga negara Indonesia di Yaman. Waktu penjemputan belum ditentukan.


Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan pihaknya akan berkoordinasi terlebih dulu dengan pihak terkait sebelum menjemput WNI di Yaman.



"Memang kita siap pesawat. (Tapi) Belum tahu ini, nanti setelah rapat," kata Ryamizard di Kompleks Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (30/3/2015).



Sementara itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengaku akan melaporkan perkembangan terkini WNI di Yaman kepada Presiden Joko Widodo. "Saya lapor Presiden dulu," singkat Retno.



Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno mengatakan pemerintah sudah membawa pulang 148 WNI dari Yaman. Tapi, masih ada ribuan WNI terjebak di sana.



"Yang sudah dievakuasi kembali ke Tanah air 148. Masih ada 4.159. Belum keluar dari sana (Yaman)," kata Tedjo. 







Sumber : Metrotvnews
readmore »»  

Berantas Illegal Fishing, TNI AL Keluhkan Minimnya Kapal & Pesawat


JAKARTA (MI)Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti terus berupaya memberantas praktik nakal pencurian ikan atau disebut illegal unreported and unregulated fishing (IUU). Praktik tersebut membuat kerugian dari sumber daya alam (SDA) kekayaan laut mencapai Rp300 triliun.
Asisten Operasi KSAL Laksamana Muda TNI Didit Herdiawan menyatakan, memang dibutuhkan sinergitas yang kuat dalam menegakan peraturan hukum di laut Indonesia. Namun di luar tersebut, pihaknya mengaku ada beberapa kendala yang dihadapi dalam penegakan hukum memberantas praktik IUU.
"Yang pertama, kurangnya ketersediaan kapal maupun pesawat terbang untuk menjangkau luasnya laut Indonesia," ucap Didit di depan Susi dalam acara Penguatan Penegakan Hukum untuk Menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia di Gedung KKP, Senin (30/3/2015).






Sumber : Okezone
readmore »»  

TNI Latihan Perang di Tempat Persembunyian Teroris



Poso (MI) : Penduduk dua wilayah perkampungan di Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, mulai Senin, 30 Maret 2015, dikosongkan. Sebab, Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC) gabungan TNI  akan menggelar latihan perang di wilayah tersebut.


"Besok 30 Maret, warga di dua wilayah di Poso Pesisir sudah harus kosong," kata Kepala Komando Distrik Militer 1307 Poso, Letkol Inf Eron Firmansyah, saat dihubungi Tempo di lokasi Pangkalan Pelatihan PPRC, Bandara Kasiguncu Poso, Minggu 29 Maret 2015. Dua wilayah yang dikosongkan dari penduduknya yakni Dusun Tamanjeka, Desa Masani, dan Desa Weralulu.


Menurut Eron, pengosongan penduduk di dua wilayah tersebut guna menghindari warganya dari dampak adanya latihan perang. Apalagi pelaksanaan perang menggunakan persenjataan berat.


Eron mengatakan, pelatihan perang TNI ini berlangsung selama 2 hari sejak 30 sampai dengan 31 Maret 2015 pada malam hari. Setelah itu, penduduk baru boleh balik ke rumahnya masing-masing.


Pasukan gabungan TNI ini terdiri dari Kopassus, Kopaska, Marinir, Kopskhasau. Dalam latihan ini,  kata Eron, TNI juga melakukan bakti sosial di wilayah pelatihan tersebut.


Latihan ini akan dipimpin langsung Panglima TNI Jenderal Moeldoko, didampingi tiga Kepala Staf TNI AD, Kepala Staf TNI AL, Kepala Staf TNI AU. Mereka akan tiba di Poso pada Senin, 30 Maret 2015.


Sebelumnya, diketahui lokasi pelatihan di wilayah Tamanjeka dan Weralulu, dikenal sebagai gunung biru. Wilayah ini cukup diduga sebagai basis pelatihan dan persembunyian kelompok bersenjata pimpinan Santoso alias Abu Wardah dan Daeng Koro yang mendeklarasikan kelompoknya bergabung ke ISIS di wilayah Kabupaten Poso.








Sumber : TEMPO
readmore »»  

LATIHAN TNI : Fast Rope Prajurit Marinir TNI AL


Baluran (MI) : Full mission profile Taifib Kopaska Marinir TNI AL di Baluran, Jumat (27/3/2015). 

Sejumlah prajurit Intai Amfibi (Taifib) Komando Pasukan Katak (Kopaska) Korps Marinir membentuk parameter saat latihan full mission profile yang melibatkan heli Bell 412 milik Skuadron 400 Wing Udara-1 Puspenerbal di Pusat Latihan Tempur Korps Marinir Baluran, Karangtekok, Situbondo, Jawa Timur, Jumat (27/3/2015). Full mission profilemerupakan materi yang dilatihkan dalam Latihan Bersama bersandi Lantern Iron 15-5524 yang diikuti pasukan Taifib Korps Marinir dan US Marsoc.


Latihan bersama Satkopaska TNI AL dan US Navy Seal dibuka Pangarmabar Laksda TNI A. Taufiq R. di Waduk Jatiluhur, Jawa Barat, Rabu (25/3/2015). Latihan TNI AL dan US Navy yanga akan berlangsung hingga 10 April 2015 tersebut dilaksanakan untuk mempelajari dan mendalami teknik dan taktik pelaksanaan penanganan korban pertempuran militer dalam lingkungan perkotaan dan pertempuran dalam ruangan tertutup.







Sumber : Solopos
readmore »»  

Pangdam: Tak Ada Operasi Militer

Pangdam: Tak Ada Operasi Militer

LHOKSEUMAWE (MI) : Panglima Kodam (Pangdam) Iskandar Muda, Mayjen TNI Agus Kriswanto memastikan tidak ada operasi militer yang dilakukan di Nisam, Aceh Utara, meskipun ada sekitar 400 personel yang dikerahkan pascainsiden penculikan hingga pembunuhan terhadap dua prajuritnya.
“Kita kerahkan pasukan hanya untuk membantu kepolisian dalam upaya mengejar pelaku pembunuhan serta menjaga perkampungan sekitar lokasi dalam upaya memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat,” ujar Mayjen Agus Kriswanto dalam konferensi pers yang berlangsung di Mes Lilawangsa Kota Lhokseumawe, Kamis (26/3).
Atas dasar itu Pangdam berharap agar masyarakat tidak perlu trauma, tapi harus tetap waspada dan bisa memberikan informasi kepada aparat keamanan apabila mendapat ancaman atau intimidasi dari sipil bersenjata.
Diakuinya, sampai saat ini pihaknya masih terus membantu pihak kepolisian untuk mengejar para pelaku. Pangdam juga belum memastikan kapan pengejaran itu akan berakhir. “Pastinya sampai saat kondisinya sudah kondusif,” ujarnya.
Di samping itu, Pangdam juga memastikan sejauh ini belum menemukan pelaku pembunuhan terhadap dua prajuritnya. “Secara fisik pelakunya belum kita temukan, namun prediksi, komunikasi, dan analisis masih terus kita lakukan,” ungkapnya.
Disinggung tentang motif pelaku melakukan pembunuhan itu, Pangdam belum memastikan secara jelas. Namun, dia uraikan selama ini TNI terus bergerak memberantas narkoba, sesuai dengan instruksi Presiden RI. Di mana TNI terus berhasil menemukan sejumlah ladang ganja dan juga menangkap pemilik sabu-sabu untuk selanjutnya diserahkan kepada pihak kepolisian.

Pangdam juga menguraikan dari 400 personel yang diturunkan itu semua berasal dari Aceh Utara, Lhokseumawe, dan sekitarnya seperti dari Kodim Aceh Tengah dan Kodim Bireuen. Kedua Kodim ini pun dilibatkan hanya untuk pengimbangan dalam upaya mengantisipasi para pelaku berusaha melarikan diri ke luar dari Aceh Utara.
“Jadi, selama pengejaran dilakukan dalam beberapa hari ini, belum pernah terjadi kontak tembak,” demikian Pangdam IM. Saat ditanya apakah ada perluasan pengejaran, Pangdam mengaku sejauh ini belum ada, melainkan tetap difokuskan di kawasan Nisam.
 Ke Nisam Antara 
Pangdam Mayjen Agus Kriswanto, Kamis (26/3) siang juga mengunjungi Kecamatan Nisam Antara untuk melihat kondisi masyarakat di wilayah itu pascatewasnya dua anggota TNI serta masuknya 400 anggota TNI ke kawasan tersebut untuk mencari kelompok bersenpi.

Dalam kunjungan dimaksud, Pangdam singgah di salah satu warung kopi Keude Alue Papeun. Di sini Pangdam meminta masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadi kontak tembak karena kehadiran TNI ke kawasan itu untuk mengamankan warga dari kelompok bersenjata.
 Ladang ganja
Pangdam mengatakan hingga saat ini mereka belum berhasil memastikan siapa kelompok bersenjata tersebut, namun diperkirakan sebagian dari mereka telah meninggalkan wilayah Aceh Utara. Bahkan, menurut Pangdam, ada kemungkinan keterlibatan kelompok pemilik ladang ganja dalam kejadian ini, karena TNI akhir-akhir ini sangat gencar memusnahkan ladang ganja, terutama di Aceh Utara. “Bisa saja mereka dendam terhadap tindakan TNI tersebut,” ujar Pangdam.

Amatan Serambi di beberapa desa dalam Kecamatan Nisam Antara, seperti Alue Dua, Seumirah, dan Alue Papeun, banyak warga yang beraktivitas di depan rumah dengan menjemur atau membelah pinang. Sedangkan kondisi Pasar Keude Alue Papeun tetap normal. Banyak warga yang datang berbelanja.
Sementara itu, ratusan personel TNI dan Polri dengan senjata lengkap tetap bersiaga di Pos Polisi dan Koramil Nisam Antara di Desa Alue Dua.

Warga mengaku sejak kejadian penculikan anggota TNI tersebut, warga tidak berani pergi ke kebun, karena saat ini aparat TNI dan Polri sedang menyisir hutan di wilayah itu. Warga khawatir akan terjadi kontak tembak sewaktu-waktu.
“Semenjak dua TNI ditemukan tewas dan saat mereka melakukan penyisiran ke hutan, kami tidak lagi pergi ke kebun karena khawatir akan terjadi hal yang tidak diinginkan,” ujar Keuchik Alue Papeun, Syawaluddin.
Hal itu dibenarkan Kamariah, seorang janda yang menemui Pangdam sembari mengatakan bahwa dia sangat khawatir akan terjadi kontak tembak. Kamariah juga berharap keadaan kembali normal agar warga dapat kembali pergi ke kebun. 




Sumber : TERIBUNNEWS
readmore »»  

T-50i Golden Eagle Latihan Solo Aerobatic


Madiun (MI) : Peringatan HUT ke-69 TNI Angkatan Udara tinggal beberapa hari lagi, Lanud Iswahjudi sebagai sebagai pangkalan operasinal yang mengawaki alutsista pesawat tempur, mulai mempersiapkan diri dengan melaksanakan latihan aerobatic dengan menggunakan pesawat tempur T-50 Golden Eagle, Jumat (27/3).
Latihan Fly pass tunggal yang dilaksanakan oleh Komandan Skadron Udara 15 Letkol Pnb Marda Sarjono bersama Mayor Pnb Gultom, disaksikan langsung oleh Waasops Kasau Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna, S.E., didampingi Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Donny Ermawan T., M.D.S., di main apron Lanud Iswahjudi.
Selain menyaksikan aerobatic pesawat T-50i Gaolden Eagle, Waasops Kasau juga memberikan arahan sekaligus memastikan kesiapan Lanud Iswahjudi dalam mendukung perayaan HUT ke-69 TNI Angkatan Udara yang akan dilaksanakan di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta.






Sumber : TNI AU
readmore »»  

Panglima OPM Ancam Angkat Senjata Jika Jokowi ke Papua


Panglima OPM Ancam Angkat Senjata Jika Jokowi ke Papua
Jayapura (MI) : Panglima Organisasi Papua Merdeka (OPM) Jenderal Goliat Tabuni menginstruksikan pasukannya untuk siaga I dan menyiapkan senjata jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) benar-benar akan berkunjung ke Papua bulan Mei nanti.


"Goliat dan pasukannya siaga dengan 120 senjata jika benar Presiden datang ke Papua," kata Deerd Tabuni, adik dari pimpinan OPM yang berkuasa di wilayah Tingginambut, Papua, Kamis 26 Maret 2015.



Menurut Deerd, Goliat menyatakan belum pernah diberitahu tentang kedatangan presiden ke Papua apalagi kedatangan itu berkaitan dengan dirinya.



"Kalau ada issu itu belum diketahui, karena belum pernah dikomunikasikan," ujar Deerd.



Menurut Deerd, saat ini, Goliat Tabuni masih berstatus Panglima OPM dan belum pernah menyatakan menyerah kepada TNI dan bergabung ke NKRI seperti yang didesas-desuskan sebelumnya.



"Goliat tegaskan, dia tak akan pernah menyerah, karena mandat seluruh pejuang OPM yang ada di Tanah Papua dari Merauke hingga Sorong sudah dipegang," kata Deerd Tabuni.



Goliat juga menyangkal klaim TNI yang menyatakan 23 pasukan OPM menyerahkan diri. Menurut Goliat, yang menyerahkan diri itu bukan anggota OPM melainkan masyarakat biasa yang tinggal di Tingginambut.







Sumber : VIVA
readmore »»