DEPOK (MI) : Ancaman warga negera Indonesia (WNI) menyebrang ke Timur Tengah untuk bergabung dalam kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) diantisipasi pemerintah dari seluruh jalur. Di laut, Mabes TNI AL memperketat jalur-jalur rawan yang dikhawatirkan digunakan sebagai jembatan penghubung kelompok radikal.
Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Ade Supandi mengatakan untuk mengantisipasi gerakan ISIS, TNI AL menjalankan patroli laut. Patroli ditingkatkan dengan menambah jumlah armada.
"Kami kan ada patroli laut, berarti integritas patrolinya akan lebih diperbanyak," katanya usai memberikan kuliah umum di Kampus UI, Depok, Kamis (26/3/2015).
Ade menegaskan, pihaknya menutup akses melalui laut dan selat. Hingga kini belum ditemukan adanya indikasi kelompok radikal menyebrang melalui jalur laut.
"Kami tutup, Selat Malaka, Laut Natuna, laut Jawa, Sunda, kami pantau patroli awasi terus," katanya.
Peningkatan patroli juga dilakukan dengan menambah kapal. "Panglima TNI operasikan kapal-kapal, kami di bawah Mabes TNI berperan untuk operasi menutup jalur-jalurnya," tegasnya.
Sumber : Okezone
Sumber : Okezone