Nunukan (MI) : TNI AL meminta nelayan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), agar tidak memasuki wilayah perairan Malaysia untuk beraktivitas karena pelanggaran tapal batas.
"Kami minta nelayan agar tidak memasuki wilayah perairan Malaysia untuk beraktivitas karena melewati tapal batas merupakan suatu pelanggaran," ujar Komandan Pangkalan TNI AL Nunukan, Letkol Laut Imam Hidayat, di Nunukan, Kamis.
Penangkapan terhadap 11 nelayan rumput laut oleh aparat Polisi Maritim Malaysia, Minggu (15/2) dapat menjadi pelajaran dan nelayan seyogyanya memahami dan mengetahui tapal batas perairan yang mungkin selama ini tidak diketahuinya.
Oleh karena itu, dengan adanya kejadian ini semua pihak dapat membuka mata dan menjadikannya sebagai pelajaran yang perlu mendapatkan perhatian serius betapa pentingnya seluruh masyarakat memahami aturan tapal batas antarnegara, ujar dia.
Pihak TNI AL bersama-sama dengan instansi terkait akan berupaya memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan nelayan, khususnya mengenai posisi tapal batas perairan antara Indonesia dengan Malaysia karena memang tidak ada tanda-tanda yang dipasang.
"Kejadian ini harus membuka mata kita semua, makanya ke depannya TNI AL bekerjasama dengan instansi terkait, baik pemda, polisi dan lain-lainnya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk mengetahui tapal batas perairan," kata Imam Hidayat.
Mengenai rumput laut milik nelayan yang jumlahnya mencapai ratusan orang yang berada di wilayah perairan Malaysia, TNI AL bekerjasama dengan pemda dan kepolisian untuk memindahkan ke wilayah perairan Indonesia.
Cara pemindahan tersebut, kata Imam Hidayat, pemda harus telah menentukan lahan terlebih dahulu dan akan dikoordinasi dengan Polisi Maritim Malaysia untuk memasuki wilayahnya mengambil rumput laut tersebut.
Sumber : ANTARA