Koarmatim Lepas Unsur Jaga Perbatasan Dan Pulau Terluar



Surabaya (MI) : Gugus Tempur Laut Koarmatim (Guspurlatim) selaku Komando Pelaksana Operasi (Kolakops) mempunyai tugas pokok melaksanakan proyeksi kekuatan guna menyelenggarakan operasi laut, yang meliputi operasi tempur laut dan operasi amphibi, baik untuk mendukung pengendalian laut maupun untuk mencapai tujuan strategis, dalam rangka menegakkan kedaulatan dan hukum di laut.

Dengan tugas pokok tersebut, maka Guspurla Koarmatim harus mampu menjaga daerah operasinya melalui operasi yang digelar oleh Mabes TNI, TNI AL dan Koarmatim. Penggelaran operasi tersebut adalah bertujuan untuk menjaga kedaulatan NKRI dari setiap ancaman khususnya dari laut, meningkatkan eksistensi TNI AL dengan kehadiran unsur di laut, serta memberikan dampak penangkalan. 

Guna mewujudkan tugas pokok yang diemban, Komandan Guspurlatim Laksamana Pertama TNI I N.G. Ariawan, SE didampingi Perwira Staf Guspurlatim melaksanakan Pre-Sail Brief kepada para Komandan KRI yang akan melaksanakan Operasi Perisai Nusa-15 dan Operasi Perisai Kawio-15 yang merupakan gelar operasi di bawah Mabes TNI bertempat di Ruang Rapat Guspurlatim Ujung, Surabaya, Jumat (13/2). Operasi Perisai Nusa-15 atau operasi pengamanan pulau terluar adalah Gelar Operasi Siaga Tempur Laut yang dilaksanakan di wilayah yurisdiksi Nasional Indonesia Timur, sedangkan Operasi Perisai Kawio-15 adalah operasi  pengamanan perbatasan di sekitar Laut Sulawesi Bagian Utara yang berbatasan dengan Philipina.

Tujuan Pre-Sail Brief adalah memberikan arahan, penyamaan persepsi tentang tugas operasi yang akan dilaksanakan serta penekanan-penekanan yang harus dipedomani oleh para Komandan unsur beserta anak buah kapal yang terlibat dalam Operasi Perisai Nusa-15 dan Operasi Perisai Kawio-15, yaitu KRI Diponegoro-365, KRI Lambung Mangkurat-374, KRI Pulau Rengat-711, dan KRI Badik-623, KRI Pari-849, Weling-822, Pesawat Udara U-610, dan 1 Regu Marinir (Operasi Perisai Nusa-15), serta KRI Kakap-811 dan KRI Alkura-830 (Operasi Perisai Kawio-15).

Beberapa penekanan yang disampaikan oleh Komandan Guspurlatim dalam Pre-Sail Brief tersebut diantaranya tentang pentingnya mengedepankan moral dan etika serta memegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit dan 8 Wajib TNI serta pentingya meningkatkan keimanan dan ketaqwaan. Komandan Guspurlatim juga menekankan agar pelaksanaan kegiatan sesuai SOP dan mengutamakan Zero Accident, mewaspadai terhadap bahaya navigasi, kebakaran, kebocoran dan sabotase, meningkatkan Jam Komandan, purbajaga, dan mentaati aturan dinas dalam.

Menindaklanjuti Pre-Sail Brief tersebut, Komandan Guspurlatim Laksamana Pertama TNI I N.G. Ariawan, SE didampingi Perwira Staf, dan peleton Korsik Lantamal V Surabaya melepas keberangkatan unsur-unsur yang akan melaksanakan kedua operasi tersebut di Dermaga Koarmatim Ujung, Surabaya, Minggu (15/2). Tujuan melepas keberangkatan unsur operasi tersebut adalah untuk memberikan dorongan motivasi, penghargaan dan kebanggaan bagi Komandan KRI beserta anak buah kapal dalam melaksanakan tugas oprasi pelayaran. Dengan perhatian yang diberikan diharapkan akan timbul juga rasa kebanggaan akan kepercayaan yang diberikan oleh pemimpin untuk bertugas dalam operasi yang digelar di bawah bendera Mabes TNI.

Sebelum melepas unsur-unsur tolak dari pangkalan Surabaya, terlebih dahulu Komandan Guspurla Koarmatim Laksamana Pertama TNI I N.G Ariawan, S.E. berserta Staf melaksanakan kunjungan dan melihat lebih dekat ke salah satu KRI yang sedang bersandar, untuk meyakinkan kesiapan personel yang ikut di dalamnya dengan diskusi serta tanya jawab tentang pemahaman operasi yang akan digelar serta kesiapannya.










Sumber : TNI AL