Merdeka (MI) : Kolonel TB Silalahi memberikan ceramah dalam Kursus Lanjutan Pertama (Suslapa) yang diikuti 500 kapten dari seluruh TNI AD. Dia menjelaskan soal Perang Malvinas antara Inggris dan Argentina. Saat itu tahun 1983, TB sendiri baru saja pulang dari London setelah mengikuti seminar tentang perang dengan gaya modern tersebut.
Walau peserta ratusan orang, TB bisa mengetahui mana saja perwira yang serius mendengarkan dan mana yang asal-asalan. Maklum jam terbangnya sebagai pengajar militer cukup tinggi.
Tiba-tiba di barisan paling belakang, TB melihat seorang perwira terkantuk-kantuk. Mungkin karena habis piket malam. TB melihat perwira itu masih menggunakan selendang ala perwira piket saat perwira tersebut mengikuti materi.
Kolonel TB Silalahi sengaja menegur perwira yang tertidur. Dia meminta kapten tersebut berdiri. Di aula langsung bergemuruh tawa peserta ceramah.
Apalagi setelah si kapten berteriak menyebut namanya. "Siap! Nama saya Kapten Sudi Silalahi!"
"Kenapa kamu tertidur?"
"Kolonel saya tidak tertidur, tapi mata saya memang sipit," jawab Kapten Sudi Silalahi.
Mendengar jawaban Kapten Sudi Silalahi, tawa peserta makin riuh. TB sendiri yakin kapten yang satu marga dengannya itu memang ketiduran. Kelelahan sehabis turun piket malam.
Kisah ini dituliskan dalam buku biografi TB Silalahi bercerita tentang pengalamannya. Buku ini ditulis oleh Atmadji Sumarkidjo dan diterbitkan TB Silalahi Center dan Kata Penerbit tahun 2008.
TB sudah lupa kejadian itu. Hingga pada tahun 1998 saat dia sudah pensiun dari TNI, dia ditelepon oleh Kepala Staf Kodam Jaya. Dia tak tahu siapa yang menjabat Kasdam Jaya.
"Ini saya bang, Brigjen Sudi Silalahi. Sekarang saya jadi Kasdam Jaya," kata Sudi Silalahi.
Sudi berterima kasih atas teguran yang diberikan TB Silalahi dulu. Mereka pun mengobrol akrab. Sebagai senior TB Silalahi banyak memberi nasihat untuk Sudi Silalahi.
Kelak Sudi Silalahi mencapai pangkat letnan jenderal dan menjadi Mensesneg era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Walau peserta ratusan orang, TB bisa mengetahui mana saja perwira yang serius mendengarkan dan mana yang asal-asalan. Maklum jam terbangnya sebagai pengajar militer cukup tinggi.
Tiba-tiba di barisan paling belakang, TB melihat seorang perwira terkantuk-kantuk. Mungkin karena habis piket malam. TB melihat perwira itu masih menggunakan selendang ala perwira piket saat perwira tersebut mengikuti materi.
Kolonel TB Silalahi sengaja menegur perwira yang tertidur. Dia meminta kapten tersebut berdiri. Di aula langsung bergemuruh tawa peserta ceramah.
Apalagi setelah si kapten berteriak menyebut namanya. "Siap! Nama saya Kapten Sudi Silalahi!"
"Kenapa kamu tertidur?"
"Kolonel saya tidak tertidur, tapi mata saya memang sipit," jawab Kapten Sudi Silalahi.
Mendengar jawaban Kapten Sudi Silalahi, tawa peserta makin riuh. TB sendiri yakin kapten yang satu marga dengannya itu memang ketiduran. Kelelahan sehabis turun piket malam.
Kisah ini dituliskan dalam buku biografi TB Silalahi bercerita tentang pengalamannya. Buku ini ditulis oleh Atmadji Sumarkidjo dan diterbitkan TB Silalahi Center dan Kata Penerbit tahun 2008.
TB sudah lupa kejadian itu. Hingga pada tahun 1998 saat dia sudah pensiun dari TNI, dia ditelepon oleh Kepala Staf Kodam Jaya. Dia tak tahu siapa yang menjabat Kasdam Jaya.
"Ini saya bang, Brigjen Sudi Silalahi. Sekarang saya jadi Kasdam Jaya," kata Sudi Silalahi.
Sudi berterima kasih atas teguran yang diberikan TB Silalahi dulu. Mereka pun mengobrol akrab. Sebagai senior TB Silalahi banyak memberi nasihat untuk Sudi Silalahi.
Kelak Sudi Silalahi mencapai pangkat letnan jenderal dan menjadi Mensesneg era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Sumber : Merdeka