Jakarta (MI) : Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Ade Supandi mengeluh soal keterbatasan alat utama sistem persenjataan untuk mendukung program poros maritim pemerintahan Presiden Joko Widodo.
“Untuk pengadaan alutsista, kami masih ada beberapa problem. Dengan kebijakan poros maritim, kami akan evaluasi,” kata Ade di Markas Komando Pusat Polisi Militer Angkatan Laut, Jakarta, Jumat, 20 Februari 2015.
Menurut Ade, evaluasi itu untuk mengetahui seberapa besar kecukupan yang dimiliki TNI Angkatan Laut sekarang, seperti kebutuhan kapal patroli, kebutuhan bahan bakar, serta alat-alat pendukung kegiatan pengawasan yang tidak bisa dilakukan melalui satelit.
“Untuk pemeriksaan secara fisik, kan harus melalui KRI (Kapal Perang Republik Indonesia),” ujar Ade.
Pengadaan alutsista, katanya, sangat dibutuhkan mengingat TNI Angkatan Laut membutuhkan untuk patroli rutin bersama negara-negara tetangga. “Kami mengadakan patroli rutin dengan Thailand, India, Malaysia, Filipina, dan juga Australia. Selain itu masih ada kerja sama lain di bidang perhubungan,” ujarnya.
“Untuk pengadaan alutsista, kami masih ada beberapa problem. Dengan kebijakan poros maritim, kami akan evaluasi,” kata Ade di Markas Komando Pusat Polisi Militer Angkatan Laut, Jakarta, Jumat, 20 Februari 2015.
Menurut Ade, evaluasi itu untuk mengetahui seberapa besar kecukupan yang dimiliki TNI Angkatan Laut sekarang, seperti kebutuhan kapal patroli, kebutuhan bahan bakar, serta alat-alat pendukung kegiatan pengawasan yang tidak bisa dilakukan melalui satelit.
“Untuk pemeriksaan secara fisik, kan harus melalui KRI (Kapal Perang Republik Indonesia),” ujar Ade.
Pengadaan alutsista, katanya, sangat dibutuhkan mengingat TNI Angkatan Laut membutuhkan untuk patroli rutin bersama negara-negara tetangga. “Kami mengadakan patroli rutin dengan Thailand, India, Malaysia, Filipina, dan juga Australia. Selain itu masih ada kerja sama lain di bidang perhubungan,” ujarnya.
Sumber : VIVA