Menteri Susi: Kosongkan Pasar Ikan Dunia, Strategi Poros Maritim




Jakarta (MI)Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengungkapkan strategi pemberantasan illegal fishing telah mengurangi pasokan ikan ke dunia. Cara ini menjadi langkah awal mencapai target Indonesia menjadi pusat atau poros maritim dunia yang jadi target Presiden Jokowi.


Selama ini laut dan perairan Indonesia telah menghidupi banyak negara di dunia. Ia mencontohkan saat ini ada 1,5 miliar bibit bandeng setiap tahun dikirim ke Filipina. Filipina juga sebelumnya banyak mendapatkan pasokan ikan tuna dari Indonesia.



"1,5 miliar (ekor) nener kita diekspor ke Filipina setiap tahun pak," ungkap Susi dengan nada kesal saat bertemu pelaku usaha perikanan di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (26/2/2015).



Susi berencana menutup ekspor bibit bandeng ke Filipina, maka dampaknya, budidaya ikan bandeng di Indonesia bisa meningkat. Selain itu, dihentikannya ekspor bibit bandeng ke Filipinan akan memangkas 50% dominasi ekspor ikan dari Kota General Santos (Gensan), Filipina ke berbagai negara.



"Kalau kita ambil porsi General Santos 50% bisa dibuat ke sini, kita kunci untuk kita. Kita buat 50% dari General Santos, itu bisa pak," imbuh Susi.



Selain itu, Indonesia juga dapat menjadi pengontrol harga ikan dunia. Selain keran ekspor bibit ikan bandeng yang ditekan atau dikunci, Susi juga sedang melakukan pemberantasan illegal fishing di wilayah laut Bitung, Sulawesi Utara yang menjadi ladang produksi tuna.



"Semua yang kita lakukan ini sudah track kita menentukan suplai dan harga. Dimulai dari sini. Siapa yang untung? Anda eksportir akan untung. Kita kosongkan pasar dunia, ini strategi untuk jadi poros maritim dunia," tegas Susi.










Sumber : Detik