Jakarta (MI) : Berbeda dengan proses eksekusi mati gembong narkoba gelombang satu, pengamanan eksekusi gelombang dua terlihat lebih ketat. Salah satunya adalah disiagakannya tiga pesawat Sukhoi yang siap mengamankan jalannya eksekusi mati.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Fuad Basya menjelaskan pengamanan yang lebih ketat ini dilakukan untuk mengantisipasi pihak-pihak yang kemungkinan akan menghalangi proses eksekusi.
"Pada saat eksekusi pertama indikasi mengalangi eksekusi itu tidak ada, nah kalau sekarang ada indikasi.
Makanya kita antisipasi," kata Fuad kepada detikcom, Rabu (25/2/2015).
Menurutnya, TNI sebagai institusi yang bertanggung jawab terhadap kemananan negara harus memastikan jika proses eksekusi bisa berjalan lancar dan tidak dihalangi oleh pihak manapun.
"Kita cuma mewaspadai jangan sampai ada yang mengganggu. Kita memonitor kegiatan ini, membantu pengamanan proses eksekusi jangan sampai ini tidak terlaksana," jelas Fuad.
Terkait teknis pelaksanaan pengamanan yang dilakukan TNI, Fuad mengatakan pengamanan akan dilakukan mulai dari Lapas Kerobokan hingg ke lokasi eksekusi di Nusakambangan.
"Mulai dari Kerobokan ke lapangan terbang Ngurah Rai, dari lapangan terbang ke Nusakambangan. TNI punya kewajiban mengamankan itu," ucap Fuad tanpa mau merinci lebih lanjut.
Informasi yang dihimpun detikcom, rencananya Duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran dari Lapas Kerobokan akan dinaikkan pesawat CN 219 menuju Nusakambangan, kemudian dikawal oleh 3 pesawat Sukhoi. Sesampai di atas Madiun, pengawalan akan diambil alih oleh 3 pesawat F-16 menuju Nusakambangan.