Di Titik Perbatasan RI-Malaysia ini Tak Ada Pos Jaga, Bisa Bebas Keluar Masuk

Di Titik Perbatasan RI-Malaysia ini Tak Ada Pos Jaga, Bisa Bebas Keluar Masuk

Jakarta (MI) : Cerita dari perbatasan RI-Malaysia di bumi Kalimantan tak ada habisnya. Kali ini dari titik perbatasan di Jagoi Babang, Bengkayang, Kalimantan Barat yang berbatasan langsung dengan Serikin Malaysia.

Di titik perbatasan ini, jalan sudah lebar dan lumayan permanen. Kendaraan pun leluasa melintas. Hanya saja menjadi persoalan, bagaimana bila para penyelundup masuk?

Seperti pada Senin (25/5) Polda Kalbar mengamankan truk yang mengangkut ratusan tabung gas bercap Petronas. Hasil pemeriksaan, tabung itu diangkut dari perbatasan Jagoi Babang.

“Di titik itu memang sangat rawan, tidak ada CIQ (custom, imigration, dan wuarantine),” jelas Kapolda Kalbar Brigjen Arief Sulistyanto.

Arief mengakui tak ada gate di titik itu. Kondisi jalan yang bagus dan besar akan memudahkan mereka yang berniat jahat melakukan penyelundupan.

“Pos polisi jaraknya 3 Km dari batas itu. Kami repot juga harus mengawasi tanpa fasilitas gate pemeriksaan. Memang Jagoi Babang harus menjadi prioritas untuk dibangun PPLB,” terangnya.

Namun Arief berupaya memaksimalkan kemampuan personel kepolisian dalam melakukan pengawasan. Polisi mengawasi setiap kendaraan yang melintas.

“Pengamanan kami lakukan berlapis, kalau di jalur awal lolos akan kena tangkap di Polres/Polsek jalur berikutnya,” tutup dia.








Sumber : Detik
readmore »»  

Pecundangi AS dan Inggris, TNI AD Juara Menembak Delapan Kali Beruntun



JAKARTA (MI) : Tim penembak TNI AD kembali mengharumkan nama Indonesia dalam ajang lomba nembak tahunan tingkat internasional dengan menyabet juara umum, Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) 2015.

Kejuaraan yang berlangsung sejak 20-23 Mei di Puckapunyal, Victoria, Australia ini diikuti 17 tim dari 15 negara memperebutkan 50 medali emas.

"Lomba tembak ini merupakan event tahunan yang diadakan oleh Angkatan Darat Australia, dalam rangka memperebutkan piala KSAD sana (Australia)," ujar Pangkostrad Letjen Mulyono di Bandara Soekarno-Hatta, Senin (25/5/2015).

Hasilnya, kontingen Indonesia berhasil menyabet 30 medali emas; 16 perak dan 10 perunggu, mengalahkan kontingen lainnya dari negara-negara maju yang selama ini dikenal memiliki persenjataan canggih seperti, Amerika Serikat (AS) yang hanya mendapatkan, empat medali emas, Inggris dengan tiga medali emas, kemudian Australia hanya memperoleh lima medali emas.

Sedangkan, Jepang, Brunei Darussalam, Filipina dan New Zealand, serta Singapura masing-masing mendapatkan satu medali emas. Sementara, Kanada, Malaysia, Timor Leste, Tonga dan Papua New Guinea (PNG) tidak berhasil membawa pulang medali emas.

"Tim penembak kita berhasil meraih hasil yang sangat-sangat spektakuler. Rasa bangga juga bahwa prestasi yang diperoleh tim kita pada 2015, merupakan prestasi ke delapan secara berturut-turut," katanya.

TNI AD sudah 12 kali mengikuti event kejuaraan nembak AASAM sejak 1991 silam. Namun, sejak 2008 hingga kini tim penembak TNI AD berhasil mengukir prestasi sebagai juara umum. "Inilah prestasi yang sangat membanggakan bahkan bisa mengalahkan negara-negara maju. Artinya, dari Sumber Daya Manusia (SDM) kita tidak kalah," ucapnya.

Mulyono juga mengucapkan terimakasih kepada PT Pindad yang telah mampu memproduksi dua senjata SS2 varian 4 dan pistol G2 Elit yang digunakan penembak untuk kategori, menembak pistol, senapan, senapan otomatis, sniper dan gabungan.







Sumber : Okezone
readmore »»  

Lanud Roesmin Nurjadin Siap Laksanakan Latihan Jalak Sakti 2015

http://tni-au.mil.id/sites/default/files/imagecache/body/2015-05/2015-05-26-rsn-jalaksakti.jpg

Pekanbaru (MI) : Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoopsau) I Marsda TNI A. Dwi Putranto membuka secara resmi Latihan Jalak Sakti Tahun 2015 di Makoopsau I yang disaksikan secara langsung Danlanud Roesmin Nurjadin Kolonel Pnb M. Khairil Lubis, Danskadron Udara 12 Letkol Pnb Jajang Setiawan selaku Dansurpur Hawk, Danskadron Udara 16 Letkol Pnb Firman Dwi Cahyo selaku Dansurpur F-16, Kadisops Letkol Pnb Reka Budiarsa selaku Dansurlan, serta para perwira yang terlibat pada latihan Jalak Sakti melalui teleconference di ruang Yudhistira Lanud Rsn, Senin (25/5).

Dalam sambutannya Pangkoopsau I menyampaikan bahwa latihan ini bertujuan untuk meningkatkan dan menguji kemampuan Kotama TNI AU dalam merencanakan, melaksanakan serta mengendalikan mekanisme kegiatan operasi udara secara tepat guna dan berhasil guna dalam rangka menghadapi kemungkinan kontijensi yang diperkirakan terjadi.

“Selain itu latihan ini juga dimaksudkan sebagai sarana untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan tempur personel dan satuan jajaran Koopsau I beserta pendukungnya”, lanjut Pangkoopsau I.
Sementara itu Danlanud Roesmin Nurjadin Kolonel Pnb M. Khairil Lubis menekankan kepada seluruh unsur Lanud yang terlibat dalam latihan ini untuk dapat mengerti serta memahami betul, hal apa yang harus dilaksanakan pada saat latihan berlangsung, sehingga sasaran latihan bisa dicapai secara optimal.







Sumber : TNI AU
readmore »»  

TNI AU Terima Empat Pesawat F-16 Hibah


JAKARTA (MI) : Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) kembali menerima empat pesawat tempur hibah F- 16 C/D Blok 52 ID dari Amerika Serikat.

Keempat pesawat tersebut nantinya akan menambah alat utama sistem senjata (alutsista) pertahanan udara. Kepala Penerangan Lanud Iswahjudi Mayor Sus Wahyudi mengatakan, empat pesawat tersebut diterbangkan langsung dari Amerika Serikat menuju Indonesia.

Masing-masing pesawat dengan nomor seri TS 1631 yang diterbangkan oleh Mayor Thomas Arthur Juntunen, TS 1633 dipiloti oleh Mayor Brian Dauglas Perkins, sedangkan TS 1636 diterbangkan oleh Mayor Cabell David Francis, dan TS 1642 oleh Letkol Chad William Jennings.

”Rute penerbangan pesawat dari Hill AFB-Eilsen Alaska- Guam lanjut ke Lanud Iswahjudi dan parkir di Shelter Skuadron Udara 3,” ungkap Wahyudi melalui surat elektronik yang diterima KORAN SINDO kemarin.

Menurut Wahyudi, keempat pesawat tersebut mendarat di Lanud Iswahjudi, Jawa Timur, tepat pukul 12.12 WIB dan disambut langsung oleh Komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Donny Ermawan T dan Komandan Wing 3 Kolonel PNB Irwan Pramuda bersama pejabat lanud Iswahjudi lainnya.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama Dwi Badarmanto membenarkan kedatangan empat pesawat tempur F-16 dari Amerika Serikat. Keempat pesawat tersebut merupakan bagian dari pengadaan 24 pesawat tempur sejenis. ”Ya benar sudah datang di Lanud Iswahyudi, sebelumnya sudah datang lima, sekarang empat jadi sembilan pesawat total yang sudah diterima,” katanya.

Bila telah dinyatakan siap, keempat pesawat tersebut akan ditempatkan di Lanud Iswahyudi yang merupakan home base F-16 dan Lanud Pekanbaru.







Sumber  : TRIBUNNEWS
readmore »»  

Angkatan Udara Australia Jalin Kerjasama dengan TNI AU

Angkatan Udara Australia Jalin Kerjasama dengan TNI AU

SLEMAN (MI) : Delegasi Angkatan Udara Australia, Royal Australian Air Force (RAAF) yang dipimpin oleh Air Commander Royal Australian Air Force, Air Vice Marshal Gavin Tumbull, kunjungi Pangkalan TNI AU Adisutjipto, Yogyakarta, Senin (25/5/2015).

Tujuan RAAF datang ke Indonesia terkhusus di jajaran TNI AU adalah untuk menjalin persahabatan kedua negara dan kunjungan kerjasama dalam bidang perkembangan pendidikan penerbang militer.
Delegasi Angkatan Udara Australia tersebut berjumlah 7 orang, disambut langsung oleh Danlanud Adisutjipto Marsekal Pertama TNI Imran Baidirus.

Dalam kesempatan itu, Danlanud menjelaskan tugas-tugas pokok Lanud Adisutjipto.
Selain presentasi, pihak TNI AU juga memberikan kesempatan kepada delegasi dari RAAF untuk meninjau langsung ke spot yang menjadi tulang punggung penyelenggaraan Sekolah Penerbang Militer diantaranya Wingdikterbang dan Skadron Pendidikan.

“Kunjungan ini dapat menjadi sarana tukar menukar informasi yang berkaitan dengan Sekolah Penerbangan Militer kedua belah pihak baik TNI AU maupun Royal Australian Air Force” ujar Komandan Lanud Adisutjipto, Marsma TNI Imran Baidirus.

Dalam kunjungan tersebut, Komandan Wingdikterbang Kolonel Pnb Azhar Aditama, memaparkan di depan delegasi Angkatan Udara Australia tentang tahapah mencetak penerbang militer di pendidikan Sekbang di Lanud Adisutjipto. 
Sumber :  TRIBUNJOGJA
readmore »»  

Pembangunan Kodam Papua Barat Kasuari Selasa Ini Dimulai‏


Jayapura (MI) : Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot Nurmatyo dijadwalkan akan melakukan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Kodam Papua Barat yang berlokasi di Arfai, Manokwari, pada Selasa (26/5). Dandim 1703/Manokwari, Letkol Inf Stevanus Satrio Ariwibowo menuturkan pembangunan Kodam Papua Barat akan dibangun diatas lahan 24,7 hektar.


Dalam pembangunan tahap awal ini, akan dilakukan pembangunan markas komando dan markas satuan pendukung. "Pembangunan tahapan awal ini juga akan dibangun perumahan panglima dan asisten pendukung," katanya, Senin (25/5) saat dihubungi lewat telepon selularnya.

Sore ini KSAD dijadwalkan tiba di Manokwari dan langsung menuju ke Pulau Mansinam untuk bersepeda. "Selasa pagi, KSAD melakukan peletakan batu pertama dan siang harinya langsung menuju ke Kodam Udayana," jelasnya.

Sebelumnya, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Fransen Siahaan menuturkan pembangunan Kodam Papua Barat direncanakan akan dirampungkan pada akhir 2015. Nantinya Kodam ini akan diberi nama Kodam XVIII/Kasuari.

"Panglima pertamanya yang akan memimpin Kodam Kasuari diharapkan adalah putra asli Papua. Saat ini sudah ada dua putra asli Papua yang menjadi Jenderal dan satu orang yang berpangkat Kolonel," kata Pangdam beberapa waktu lalu di Jayapura.

Kodam Kasuari nantinya akan membawahi Korem 171 dan Korem 173 dan denagn sendirinya kelengkapan lain seperti kodim dan koramil akan mengikuti pembentukan Kodam baru ini.








Sumber : GATRAnews
readmore »»  

KSAL: Sebanyak 64 KRI Amankan Perairan Barat Indonesia

KSAL Laksamana Ade Supandi usai meninjau KRI Rigel 933 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (15/5).

TANJUNGPINANG (MI) : Sebanyak 64 unit KRI mengamankan perairan di wilayah barat Indonesia sehingga nelayan lokal tidak perlu merasa tidak dilindungi dari ancaman nelayan asing. "Perairan Kepri ini salah satu yang diamankan. Selama ini aman-aman saja," kata Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Ade Supandi di gedung Daerah Tanjungpinang, Batam, Senin (25/5).

Ade Supandi yang pernah menjabat komandan Guskamlabar itu menjelaskan, TNI AL memiliki kapal cepat untuk mengamankan perairan di Kepri maupun perairan di wilayah barat Indonesia lainnya. Kapal cepat itu dipergunakan untuk merespons laporan bila ada ancaman atau gangguan dari pihak-pihak tertentu maupun dari pihak asing.
"Jadi kalau ditemukan pelanggaran di perairan, kami langsung dapat merespons segera," ujar mantan kepala staf umum TNI tersebut.

Dia mengimbau nelayan tidak merasa takut dengan adanya gangguan dari nelayan asing. Jika nelayan asing mengganggu nelayan lokal, TNI AL berada di depan untuk mengejar dan menangkap nelayan asing tersebut. "Kalau ada nelayan kita yang diuber-uber pihak asing, kita akan uber kembali mereka, sampai dapat," katanya seusai melakukan pertemuan singkat dengan Gubernur Kepri HM Sani.
Namun, Ade mengingatkan, nelayan untuk tidak memasuki wilayah negara tetangga. Nelayan hanya diperbolehkan menangkap ikan di wilayah Indonesia. Nelayan juga tidak diperbolehkan menggunakan pukat harimau saat menangkap ikan. "Nelayan harus mengantungi izin sebelum menangkap ikan," ujarnya.






Sumber : REPUBLIKA
readmore »»  

Danguspurlatim Pimpin Simulasi Penembakan Rudal Exocet MM-40


Surabaya (MI) : Komandan Gugus Tempur Laut Komando Armada RI Kawasan Timur (Danguspurlatim) Laksamana Pertama TNI ING. Ariawan, S.E memimpin Latihan Pos dan Komando (Latposko) simulasi  penembakan senjata strategis TNI AL Rudal Exocet MM-40 Blok II di Tactical Team Trainer Pusat Latihan Elektronika dan Pengendalian Senjata (Puslatlekdalsen) Kobangdikal Bumimoro, Surabaya, Kamis (21/5).
Latihan simulasi ini melibatkan seluruh pelaku yang terlibat, baik prajuirt yang bertugas di kapal maupun staf pendukung lainnya. Latihan uji coba penembakan senjata strategis TNI AL ini, akan melibatkan 10 kapal perang jajaran Koarmatim. Sedangkan yang menembakkan rudal tersebut adalah KRI Bung Tomo-357, yaitu kapal perang terbaru yang dimiliki TNI AL yang saat ini masuk jajaran Satuan Kapal Eskorta Koarmatim, dengan Komandan Kapal Kolonel Laut (P) Yayan Sofian, ST
Penembakan Rudal Exocet MM-40 Blok II tersebut, akan dilakukan disekitar laut jawa dalam waktu dekat ini dengan sasaran eks KRI Kupang. Penembakan senjata stragis tersebut, akan disaksikan langsung oleh pejabat TNI diatas KRI Surabaya-591, yang dalam latihan ini sebagai kapal markas.
Dilaksanakannya  penembakan senjata strategis Rudal Exocet MM-40 Blok II ini, yaitu untuk mewujudkan hasil pembinaan serta meningkatkan kesiapan dan kesiapsiagaan operasional serta mengukur kemampuan  Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) TNI AL terbaru yang dimiliki TNI AL, yaitu Kapal Multi Role Light Frigate (MRLF) KRI Bung Tomo-357.
Penembakan senjata tersebut juga dalam rangka penyiapan KRI Bung Tomo-357 yang akan tergabung pada Satgas MTF XXVIII-H UNIFIL di Lebanon dalam waktu dekat ini. Penembakan Rudal Exocet MM-40 Blok II, selain untuk meningkatkan kemampuan tempur unsur-unsur TNI AL juga diharapkan mampu menimbulkan dampak penangkalan (Deterrence Effect) baik bagi Negara maupun non negara (State Actor and Non State Actor) yang akan mengganggu kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).








Sumber : TNI AL
readmore »»  

TNI Menang Mutlak di Kejuaraan Menembak Australia


Darwin (MI) : Di tengah peringatan ke-107 Hari Kebangkitan Nasional Indonesia tahun 2015, para prajurit TNI hampir dipastikan meraih kemenangan mutlak dalam Lomba Menembak Tahunan di Australia.

Tim TNI telah mengumpulkan 28 medali emas, sedangkan tim Amerika Serikat bahkan belum meraih medali apa pun.
Kejuaraan tahunan yang diselenggarakan oleh Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) ini berlangsung pada 20-23 Mei 2015 di Puckapunyal, negara bagian Victoria.

Ada 17 tim dari 14 negara berlaga dalam kejuaraan yang mempertandingkan keterampilan menembak ini.
Selain 28 medali emas, tim TNI juga merebut 16 medali perak dan 10 medali perunggu, mengalahkan tuan rumah Australia di posisi kedua dengan 4 medali emas, 7 medali perak, dan 5 medali perunggu.
Ketangguhan para penembak TNI bahkan tidak dapat disaingi oleh tim penembak asal Inggris yang baru meraih 3 medali emas, 5 medali perak dan 3 medali perunggu, apalagi tim penembak Amerika Serikat yang belum meraih medali apa pun.

Diperkirakan perolehan medali akan tim penembak TNI terus bertambah hingga pertandingan berakhir pada 23 Mei 2015.
Dalam rilis yang dikirim oleh KBRI, Duta Besar Nadjib Riphat Kesoema memuji prestasi yang diraih regu tembak Indonesia.
"Prestasi yang membanggakan ini menunjukkan betapa tangguhnya anggota TNI dan persenjataan buatan Indonesia di medan laga," ujar Dubes Nadjib.

Atase Militer KBRI Canberra, Taufan Gestoro, yang mendampingi tim Indonesia selama perlombaan menambahkan, "Di bawah tekanan dan kompetisi internasional yang ketat, para peserta dari TNI bertanding dengan semangat luar biasa dan menyelesaikan tiap kompetisi dengan profesionalisme dan skill yang tinggi."
Total 21 orang penembak dari Indonesia terdiri dari pejabat dan petembak profesional dari lingkungan TNI AD serta teknisi dari PT Pindad.

Selama perlombaan, tim Indonesia menggunakan empat jenis senjata, yaitu senapan buatan dalam negeri SS-2 V-4 Heavy Barrel dan pistol G-2 (Elite & Combat) dari PT Pindad, senapan SO-Minimi buatan Belgia, senapan GPMG (General Purpose Machine Gun) buatan Belgia, dan senjata sniper AW buatan Inggris.

Selain perlombaan kategori beregu, juga diadakan perlombaan kategori perorangan. Untuk kategori perorangan, diraih oleh :

1. Letda Inf Safrin Sihombing (Kopassus)
2. Serda Misran (Kostrad)
3. Serda Suwandi (Kostrad)
4. Serda Woli Hamsan (Kostrad)








Sumber : KOMPAS
readmore »»  

Moeldoko Rancang Mobil Berperisai untuk TNI

Moeldoko Rancang Mobil Berperisai untuk TNI
Banda Aceh (MI) :  Saat berkunjung ke Kodam Is‎kandar Muda, Nangroe Aceh Darussalam, Panglima TNI Jenderal Moeldoko membagikan dua mobil militer rancangannya sendiri. Mobil ini dirancang khusus untuk beroperasi di daerah rawan.

"Mobil ini yang mendesain saya sendiri. Tenanan (serius) ini," ka‎ta Moeldoko di Markas Kodam Iskandar Muda‎, Jl Sri Ratu Safiatuddin No 1, Banda Aceh, Nangroe Aceh Darussalam, Kamis (21/5/2015).‎

Moeldoko hadir di lokasi dalam rangka ‎pengarahan ke prajurit dan PNS segarnisun Banda Aceh. Mobil ini diperuntukkan bagi Batalyon Raider di bawah komando Kodam Iskandar Muda, juga dia mengatakan pihak TNI Angkatan Udara‎, Angkatan Laut, Marinir, hingga Paskhas diberi mobil ini.


Ada dua mobil yang sudah terparkir di halaman Markas Kodam Iskandar Muda. Rencananya jumlahnya akan ditambah. Tampak mobil ini berperisai depan dan samping.

"Kalau digunakan di daerah berbahaya, (perisai pelindung) yang di depan bisa dipindah ke samping agar prajurit bisa terlindung dari tembakan kanan-kiri‎," tutur Moeldoko.

Mobil ini berwarna hijau khas militer, mempunyai perisai bemper di depan dan di sebelah samping, tepatnya di bagian pintu depan. Perisai terbuat dari besi solid.

Mobil ini adalah Toyota Hilux yang dimodifikasi sedemikian rupa. Selain membagikan mobil ini, Moeldoko juga membagikan jam tangan, secara simbolis dibagikan ke sejumlah prajurit lewat acara ini.


Sumber : Detik
readmore »»  

Perwira Siswa TNI Diskusi Litbang Penerbangan dan Antariksa di LAPAN


Bogor (MI) : Dari total 310 bandar udara (bandara) di Provinsi Papua, 90 persen diantaranya mempunyai landasan kurang dari 800 meter. Sebut saja bandara di Sugapa, Kabupaten Intan Jaya dan di Sinak, Kabupaten Puncak yang masing-masing memiliki panjang landasan 550 dan 565 meter dengan medan tanah keras. Untuk itu, LAPAN bekerjasama dengan instansi terkait mengembangkan pesawat N219 yang mampu beroperasi di landasan pendek untuk meningkatkan konektivitas daerah terpencil dan perbatasan di Indonesia.

“N219 dirancang memiliki kemampuan sebagai pesawat multi guna, tidak hanya sebagai pesawat pengangkut penumpang, tetapi juga bisa digunakan untuk misi pemantauan dan patroli perbatasan, evakuasi medis bahkan pesawat kargo,” ujar Kepala Bidang Aerodinamika Pusat Teknologi Penerbangan (Pustekbang) LAPAN Agus Aribowo. 

Hal tersebut disampaikan oleh Agus saat sesi presentasi dan diskusi kegiatan kunjungan Perwira Siswa (Pasis) Pendidikan Reguler (Dikreg) XLII Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI tahun 2015 di Pustekbang LAPAN, Rumpin, Bogor, Selasa (19/5). Sebanyak 48 orang yang terdiri dari Pasis dan pendamping yang merupakan gabungan dari tiga matra darat, laut dan udara serta satu orang Pasis dari Mali, Afrika, antusias berdiskusi hasil litbangyasa penerbangan dan antariksa di LAPAN.

Dalam sambutannya, Kepala Pusat Teknologi Roket LAPAN Sutrisno menjelaskan mengenai tugas pokok, fungsi dan kompetensi utama LAPAN sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan. Ia menyambut baik kegiatan kunjungan tersebut, mengingat kerja sama sinergis antara LAPAN dengan TNI sudah berlangsung cukup lama. “Aplikasi kerja sama di bidang peroketan, seperti propelan, telah dilaksanakan dengan Dislitbang TNI AU sejak 2003 silam,” Sutrisno menjelaskan. 

Pada kunjungan tersebut, Komandan Korps Siswa (Dankorsis) Sekolah Staf dan Komando (Sesko) TNI Laksamana Pertama TNI Agung Prasetiawan M.AP., menjelaskan tujuan kunjungan untuk memberi pemahaman kepada para Pasis terkait pentingnya industri stategis serta menemukan solusi atas permasalahan terkait industri tersebut dalam rangka pertahanan negara. 

“Selain itu, kunjungan ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-data primer yang akan dicocokkan dengan data-data sekunder yang telah dianalisa secara komprehensif oleh Pasis tentang sejauh mana peran serta dari industri strategis dalam mendukung kebutuhan TNI di bidang alutsista,” Agung menambahkan. 

Di bidang peroketan, Peneliti Pusat Teknologi Roket (Pustekroket) LAPAN Lilis Mariani memberikan presentasi tentang hasil litbangyasa teknologi peroketan mulai dari pengembangan roket sonda untuk mengukur parameter atmosfer hingga pengembangan roket pengorbit satelit (RPS) di masa mendatang. 

Kunjungan diakhiri dengan peninjauan fasilitas milik LAPAN, diantaranya laboratorium aerodinamika, aerostruktur dan stasiun bumi penerima data satelit TUBSAT. Lalu, demo terbang LSU-01 menjadi kegiatan pamungkas kunjungan tersebut.  









Sumber : LAPAN
readmore »»  

TNI Tembak dan Tenggelamkan 35 Kapal Asing



JAKARTA (MI)Pemberantasan aksi illegal fishing terus dilanjutkan Pemerintah Indonesia. TNI Angkatan Laut (AL) berhasil menenggelamkan 35 kapal berbendera asing yang kedapatan mencuri hasil laut di perairan Indonesia, Rabu (20/5/2015). 
Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama TNI Manahan Simorangkir merinci lokasi penenggelaman 35 kapal tersebut. Ada lima lokasi, yakni 15 kapal di Bitung, 17 kapal di Ranai, 1 kapal di Belawan, 1 kapal di Tanjung Balai Asahan, dan 1 kapal di Lhokseumawe.
"Prosesnya itu diawali dengan peledakan oleh prajurit Komando Pasukan Katak TNI AL. Lalu, kita tunggu sampai kapal itu tenggelam," ujar Manahan melalui siaran persnya, Rabu siang.
Manahan melanjutkan, penenggelaman kapal tersebut telah didasarkan atas persetujuan pihak pengadilan negeri setempat. Manahan juga mengatakan, penenggelaman itu dilegitimasi dengan Pasal 69 ayat 4 Undang-Undang Perikanan Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan.
"Undang-undang itu menyebut, benda atau alat yang digunakan atau yang dihasilkan dari tindak pidana perikanan dapat dirampas atau dimusnahkan setelah mendapat persetujuan kepala pengadilan negeri," ujar Manahan.

Kronologi penangkapan

Sebanyak 35 kapal yang ditenggelamkan itu tertangkap radar kapal perang Indonesia. Kapal ikan yang dieksekusi di Bitung merupakan hasil tangkapan KRI Slamet Riyadi pada 22 Februari lalu.
Setelah dikawal menuju Dermaga Mamburungan, Lanal Tarakan, kapal-kapal tersebut terbukti telah menangkap hasil laut di Indonesia tanpa ada dokumen yang lengkap. Semua awak kapal yang merupakan warga negara asing pun dibawa ke pengadilan.
Pengadilan Negeri Tarakan mengeluarkan putusannya pada Senin (18/5/2015) lalu. Kapal-kapal sebagai barang bukti tersebut langsung dibawa ke lima lokasi tersebut untuk ditenggelamkan. "Proses yang kurang lebih sama juga berlaku di kapal-kapal yang ditenggelamkan di empat lokasi lainnya selain Bitung," ujar Manahan.
Acara penenggelaman yang dihadiri oleh Manahan sendiri berada di Bitung, Sulawesi Utara. Turut hadir dalam acara itu Panglima Armada Timur Laksamana Muda TNI Darwanto, Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan Laksamana Muda TNI Asep Burhanudin, Komandan Pangkalan Utama Angkatan Laut (Dan Lantamal) VIII Manado Laksamana Pertama TNI Sulaeman Bandjarnahor, dan para pejabat Pemda beserta para pejabat TNI dan Polri di wilayah Bitung, Sulawesi Utara. Para pejabat menyaksikan penenggelaman dari geladak KN Singa Laut.




Sumber : KOMPAS
readmore »»  

Temukan alat sadap Israel, personel TNI AD diganjar kenaikan pangkat



Jakarta (MI) : Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memberikan penghargaan kepada 20 prajurit TNI AD yang berprestasi berupa Kenaikan Pangkat Luar Biasa (KPLB) pada acara Apel Dansat TNI AD Terpusat TA. 2015. Mereka adalah para prajurit yang melaksanakan tugas dengan sangat baik.


"Semoga pemberian reward ini, dapat meningkatkan motivasi dan semangat pengabdian para perwira dan seluruh prajurit untuk selalu berprestasi dengan lebih baik lagi," kata Jenderal Gatot seperti dikutip dari website Kopassus TNI AD.



Prajurit yang dapat Prestasi kenaikan pangkat luar biasa adalah:



1. Personel Kostrad (1 anggota Yon 328) menemukan alat sadap Israel di perbatasan lebanon,



2. Personel kodam IM (2 orang Denintel kodam IM) gugur dalam monitor kelompok bersenjata di Aceh Utara.



3. Personel Kopassus atas nama Serka Sutrisno (Grup- 2 Kopassus) menurunkan tokoh di Papua Lambert Pekikir dan Militer Murib dan 19 pengikutnya. Selain itu tiga orang dimpimpin Sertu Slamet (Sat- 81 dan Grup-2 Kopassus) melumpuhkan Timika Wonda dan mendapatkan 2 pucuk senjata.



4. Personel kodam 1/ BB (babinsa) berhasil meningkatkan kesejahteraan rakyat dari tahun 2011 melalui kelompok petani delam pertahanan pangan. 



5. Personel Kodam II/Sriwijaya (babinsa) berhasil melumpuhkan perampok bersenjata api tanpa memperdulikan keselamatan dirinya.



6. Personel Kodam IV/ Diponegoro berhasil menggagalkan pengolahan pupuk subsidi 744 ton menjadi non subsidi dan dipasarkan di luar jawa,



7. Personel Kodam XIV Patimura, babinsa yang berhasil mengamankan 8 pucuk senjata pabrikan dari kelompok masyarakat.



8. Personel Kodam XVII/ Cendrawasih berhasil melumpuhkan Timika Wonda



9. Personel kodam XVII korem 713, berhasil kontak tembak di mulia dan melumpuhkan tokoh OPM Alusius Wonda dan mendapat 1 pucuk senjata.






Sumber : Merdeka
readmore »»  

Pulau Galang Bisa Jadi Tempat Pengungsi Rohingya


JAKARTA (MI) : Indonesia berusaha membantu para pengungsi Rohingya. Salah seorang pakar hukum internasional mengusulkan Pulau Galang yang berada di wilayah Kota Batam sebagai tempat sementara untuk para pengungsi asal Myanmar dan Bangladesh itu.
Sebagaimana diberitakan, pada hari iniMenlu Malaysia Anifah Amandirencanakan bertemu dengan Menlu RI Retno Marsudi, dan Menlu Thailand Tanasak Patimapragon di Kinabalu, Malaysia. Mereka akan membahas mengenai nasib pengungsi Rohingya.
Pakar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, mengungkapkan Indonesia bisa menampung pengungsi Rohingya itu dengan menempatkan mereka di sebuah pulau tak berpenghuni.
“Saya pikir Indonesia bisa menawarkan salah satu pulau tak berpenghuni, yakni Pulau Galang. Namun, pembangunan infrastruktur dan kebutuhan hidup sebaiknya dibiayai oleh negara-negara ASEAN lain dan juga UNHCR,” ujar Hikmahanto, melalui rilis yang diterimaOkezone, Rabu (20/5/2015).
“Pulau tersebut dapat digunakan untuk tempat penampungan sementara sambil diputuskan negara mana yang mau menerima para pengungsi Rohingya nantinya,” sambungnya.
Pulau Galang di wilayah Kota Batam diketahui sempat terkenal karena dijadikan tempat pengungsi Vietnamyang terjadi pada 1978 hingga 1996.





Sumber : Okezone
readmore »»  

Mengintip 'Si Jagoan' Pengintai Perbatasan


Jatiluhur (MI)Lembaga riset maritim Indonesia Maritime Institute (IMI) bekerja sama dengan PT Trimitra Wisesa Abadi secara resmi  memperkenalkan hasil pengembangan program Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) atau UAV (Unmanned Aerial Vehicle), di Waduk Jatiluhur, Jawa Barat, Selasa 19 Mei 2015.


Pengenalan PTTA yang diberi nama OS-Wifanusa ini juga diikuti dengan demo flight full system. Demo flight ini juga dihadiri beberapa pejabat dari Kementerian Pertahanan RI, di antaranya Direktur Materil Ditjen Kuathan Marsma TNI Darlis Pangaribuan, M.Sc. Dalam demo tersebut, PTTA OS-WIfanusa take off dan landing dengan sempurna dan system UAV berjalan dengan baik.



Direktur Eksekutif IMI, Y. Paonganan, menerangkan bahwa PTTA ini merupakan kreasi anak bangsa. Meskipun kreasi lokal, ia menjamin PTTA ini memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan buatan negara lain.



"PTTA buatan anak bangsa ini memiliki kemampuan yang tidak kalah dengan produksi dari negara-negara lain," ungkap Paonganan melalui pernyataan tertulis yang diterima VIVA.co.id, Selasa 19 Mei 2015.



Pria yang akrab disapa Ongen ini menerangkan program ini merupakan salah satu bentuk pengabdian IMI kepada bangsa. Ia beralasan, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan tingkat geografis yang unik.



Tidak sedikit batas-batas negara Indonesia berada di titik-titik yang sulit dijangkau seperti laut luas hingga pulau kecil. Ia khawatir kurangnya pengawasan di daerah perbatasan maupun daerah yang sulit dijangkau dapat berakibat fatal bahkan sampai mengganggu kedaulatan bangsa.



"Oleh karena itu, diperlukan inovasi teknologi anak bangsa untuk bisa menjadi solusi pengawasan wilayah perbatasan bahkan seluruh wilayah Indonesia," tuturnya.



Ongen menerangkan, OS-Wifanusa memiliki kemampuan lepas landas dan mendarat di berbagai medan, baik di sungai, danau, laut maupun di darat. Memiliki lebar sayap 4 meter dan panjang 3 meter dan dilengkapi dengan floating untuk memudahkan operasi di air dan landing gear untuk pengoperasian di darat.

Pesawat ini menggunakan mesin 2 tak berkapasitas 170 cc mampu mengangkat pesawat dengan beban hingga 60 – 70 kg. Untuk lepas landas di air, pesawat ini hanya membutuhkan jarak sejauh 50 meter, sedangkan di darat hanya butuh landasan tanah rata sejauh 30 – 40 meter.


Ia menambahkan, dari segi sistem kendali jarak jauh (UAV System), pesawat ini mampu dikendalikan hingga 100 kilo meter dan menerima gambar video secara real time. OS-Wifanusa pun mampu terbang pada ketinggian 300 meter hingga 5000 meter dengan waktu terbang (endurance) mencapai 5 jam.



Ongen menjelaskan, Wifanusa dilengkapi kamera video yang hasil rekamannya mampu diterima  secara real time di ground control station sebagai stasiun pengendali di darat selama melakukan operasi pemantauan. Selain itu, pesawat ini juga dilengkapi kamera LIDAR untuk keperluan foto udara dan pemetaan.



"Kemampuan yang dimiliki PTTA ini sangat cocok dioperasikan di wilayah perbatasn terutama untuk kegiatan pengawasan (surveillance) karena di wilayah tersebut belum memiliki infrastruktur memadai untuk mengoperasikan PTTA sejenis yang butuh landasan khusus dan panjang untuk lepas landas dan mendarat," kata Ongen.



Ketika ditanya tentang kesiapan untuk produksi, Ongen mengatakan sanggup memproduksi sebanyak 10-20 unit per tahun.

"Kami sudah siap memproduksi PTTA OS-Wifanusa sebanyak 10-20 unit per tahun jika ada yang pesan," katanya. 







Sumber : VIVA
readmore »»  

IMDEX 2015: Indonesia confirms deployment of C-705 missiles on KCR-60M class


Changi (MI) : Seorang pejabat senior dari Indonesia Angkatan Laut (Tentera Nasional Indonesia - Angkatan Laut, atau TNI-AL) telah mengkonfirmasi penyebaran buatan Cina C-705 permukaan-ke-permukaan rudal di KCR-60M serangan rudal layanan ini kerajinan.
Pejabat itu berbicara kepada IHS Jane pada 19 Mei selama kunjungan ke kedua di kelas KCR-60M kapal KRI Tombak di Changi Naval Base selama IMDEX 2015 pameran di Singapura. TNI-AL mengirim dua kapal untuk expo - yang lainnya adalah Bung Tomo kelas korvet KRI John Lie (358).      
Tombak  , dibangun oleh BUMN pembuat kapal PT PAL Indonesia dan ditugaskan pada bulan Agustus 2014, adalah yang kedua dari tiga kapal KCR-60M saat ini dalam pelayanan. Kapal ini dilengkapi dengan empat (dua kembar) peluncur rudal. The KCR-60M kelas awalnya diyakini menyebarkan baik C-705 atau C-802 rudal, tapi ada laporan yang saling bertentangan dari Jakarta mengenai pilihan dikonfirmasi rudal.
"Ini adalah C-705 untuk saat ini. Tidak ada rencana untuk menyebarkan C-802 yang belum," kata pejabat TNI-AL. The KCR-60M kelas juga dipersenjatai dengan satu 57 mm meriam utama di geladak muka dan dua senjata 20 mm memanjang.
Dalam sebuah wawancara di Jakarta pada 13 Agustus 2014, maka TNI-AL Kepala Staf Laksamana Marsetio mengatakan IHS Jane bahwa angkatan laut sedang mencari untuk mendapatkan setidaknya 16 kapal KCR-60M pada 2018, tunduk pada pendanaan. Platform ini dipandang sebagai komponen inti dari strategi 'Angkatan Minimum Essential' negara bahwa pihaknya berencana untuk memberikan pada tahun 2024.  





Sumber: Janes
readmore »»  

Inilah Pesan KASAD saat Lepas Satgas Pengamanan Perbatasan RI - Malaysia


SURABAYA (MI)Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo melepas pemberangkatan satuan tugas pengamanan perbatasan RI Malaysia di Mako Yonif 527 Laba-Laba, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (19/5/2015).
Prajurit yang diberangkatkan sebanyak dua Batalyon atau setara 700 personel, 1 SSY Yonif 521 Macan Kumbang Kediri dan 1 SSY Yonif 527 Laba-LabaLumajang, ke perbatasan Nunukan Kalimantan Utara dan Malinau Kalimantan Timur menggantikan personel sebelumnya yang telah bertugas selama 9 bulan.
Yonif 521 Macan Kumbang menggantikan Yonif 433 Kostrad Makassar dan Yon 527 Laba-Laba menggantikan Yonif 405 Kodam IV Diponegoro Jawa Tengah.
Menurut Gatot Nurmantyo, Yonif 527 Baladibya Yudha Lumajang merupakan batalyon terbaik dari jajaran Kodam V Brawijaya ketika di medan perang.
Gatot Nurmantyo mengatakan, prajurit yang bertugas di perbatasan agar bisa membawa diri, mendekati dan mencintai masyarakat, menjaga kehormatan TNI, Bangsa dan Negara.
"Selama di tempat tugas, jaga disiplin. Ini tugas negara, jaga perbatasan Negara dan laksanakan dengan penuh tanggung jawab. Dan jangan sampai ada pelanggaran sedikitpun," kata Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang dijawab serentak oleh prajurit dengan kalimat “Siap”.
Jenderal Gatot menambahkan, jika ada pelanggaran patok batas, tangkap sebisa mungkin tidak dilukai dan kemudian diserahkan ke pihak Kepolisian guna proses pengusutan.
Kasad juga mengingatkan agar prajurit ikut mewaspadai kerawanan penyelundupan narkoba dan minuman keras, melalui perbatasan.
"Yang perlu kalian waspadai termasuk bahaya penyelundupan Miras dan Narkoba di perbatasan, camkan itu," lanjutnya.
Ditambahkan, prajurit yang berprestasi selama bertugas di perbatasan akan diproyeksikan untuk mengemban tugas mewakili pasukan penjaga perdamaian di luar negeri.






Sumber :    TRIBUNNEWS
readmore »»  

Kapal Perang Koarmatim Ikuti IMDEX ASIA 2015 di Singapura


Changi (MI) : Setelah berlayar mengarungi Laut Jawa dan Selat Karimata selama tiga hari serta melaksanakan Bekal Ulang (Bekul) di Fasharkan Mentigi Tanjung Uban Kepulauan Riau, KRI John Lie-358 yang dikomandani Kolonel Laut (P) Antonius Widyoutomo, S.H. bersama KRI Tombak-629 yang dikomandani Letkol Laut (P) Dikry Rizzany Nurdiansyah, merapat di Changi Naval Base Singapura.
Operasi yang diberi sandi “Singa Malaka 2015” ini mengemban tugas untuk mengikuti ajang pameran, latihan bersama dan konferensi pertahanan maritim  bertaraf internasional yaitu The International Maritime Defence Exhibition and Conference (IMDEX Asia) 2015 yang digelar di Changi Naval Base Singapura (18/5).
Terjangan ombak dan tingginya gelombang pada saat operasi tidak menggetarkan semangat seluruh personel KRI John Lie-358 untuk melaksanakan latihan-latihan antara lain latihan Visit Board Search and Seizure (VBSS), latihan Pusat Informasi Tempur (PIT), dan pentas seni dalam rangka menghadapi even pameran bertaraf internasional tersebut.
Dalam IMDEX Asia yang diselenggarakan mulai tanggal 19 Mei sampai dengan 21 Mei 2015 ini, Indonesia mengirimkan kapal perang dari jajaran Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) jenis Multi Role Light Fregate (MRLF) yaitu KRI John Lie-358 buatan BAE Inggris dan jenis Kapal Cepat Rudal (KCR)-60 yaitu KRI Tombak-629 produksi putra-putri terbaik bangsa Indonesia PT. PAL Indonesia untuk berpartisipasi dalam pameran kapal perang sekawasan Asia Pasifik tersebut. Kedua kapal perang itu akan bergabung dengan kapal perang dari Australia, Bangladesh, Jerman, India, Malaysia, Selandia Baru, Peru, Filipina, Afrika Selatan, Sri Lanka, Swedia, Uni Emirat Arab, Inggris, Uruguay, dan Vietnam.
Selama tiga hari IMDEX Asia 2015 berlangsung seluruh peserta akan mengikuti beberapa kegiatan seminar dan Cocktail Party. Pada saat acara Cocktail Party, KRI John Lie-358 dan KRI Tombak-629 akan menampilkan pentas seni budaya Indonesia tari Saman dari Aceh, tari Reog Ponorogo, tari Perang dari Papua, serta pentas band yang akan dibawakan oleh personel dari kedua KRI tersebut.







Sumber : TNI AL
readmore »»  

Satelit mikro Indonesia mirip 'kotak sabun'



Bandung (MI) : Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi khususnya di bidang satelit buatan Indonesia bisa dibilang belum masyhur benar. Misalnya satelit pengamat bumi eksperimen karya Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), yang sampai kini terus dikembangkan.


Satelit pengamat bumi itu merupakan hasil penelitian Lapan yang dimulai sejak 2005. Pengerjaannya bekerja sama dengan universitas teknik berlin, Jerman. Bernama satelit mikro LAPAN-TUBSAT, awalnya diperkirakan berumur pendek, cukup dua tahun mampu beroperasi secara normal. Namun di luar dugaan satelit pertama karya anak bangsa itu mampu bertahan lebih dari perkiraan semula.



Bentuknya sederhana. Secara visualisasi satelitnya mirip bungkus sabun, dengan bentuk kotak seberat 57 kilogram dengan dimensi 45x45x27 sentimeter. Satelit buatan itu membawa sebuah kamera beresolusi tinggi dengan daya perekam lima meter dan lebar jangkauan sampai 3,5 kilometer permukaan bumi. 



Proyek satelit mikro ini disetujui pemerintah pada 2003 dan rencananya diluncurkan pada Oktober, namun mengalami penundaan akibat salah satu muatan utama rocket carthosat 2 sebagai pendukung belum sempurna. Dua tahun kemudian, LAPAN-TUBSAT akhirnya mengorbit pada awal 2007 dari pusat antariksa Satish Dhawan milik India.



Satelit ini mampu menangkap pencitraan permukaan bumi seperti kebakaran hutan, gunung berapi maupun musibah alam lainnya. Dari data LAPAN yang diberikan kepada merdeka.com, ada sebuah contoh foto-foto hasil pencitraan di wilayah Tambang Grasberg, Papua sebuah gunung yang sudah berbentuk melingkar ke dalam membentuk legokan-legokan memanjang. Selain itu pada 2010 sebuah foto aktivitas erupsi gunung bromo juga berhasil dijepret satelit kotak sabun itu.



Pengembangan terus dilakukan. Pada 2008, LAPAN bersama ORARI memutuskan untuk mengembangkan satelit mikro kedua. Satelitnya mempunyai misi pengawasan dan komunikasi amatir. Untuk satelit LAPAN-A2 sepenuhnya dibuat di Indonesia, namun tetap dengan konsultan pembuat pendahulunya ke Jerman.



LAPAN A2 memiliki satelit sensor Automatic Identification System (AIS) yang mampu mengidentifikasi kapal laut melintas di wilayah laut Indonesia. Satelit itu mempunyai tiga misi, melakukan pengamatan bumi, pemantauan kapal, dan komunikasi radio.



Keunikannya lagi orbitnya secara horizontal sepanjang garis khatulistiwa atau biasa disebut ekuatorial. Satelit ini juga menjadi satelit pertama di dunia menggunakan orbit di garis tengah bumi.



Setahun kemudian berkembang LAPAN A3 bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) mempunyai misi pada bidang pertanian, khususnya lahan produksi pangan. Masih dalam pengembangan rencananya akan mulai berintegrasi pada tahun ini, lalu direncanakan selesai setahun kemudian.



Semua pengembangan sudah dilakukan di Indonesia. Sejak, 2011 semua satelit mikro dilakukan pada stasiun bumi pengendali dan penerima yang dilakukan di Indonesia. "Pengembangan dilakukan di Rumpin, Tangerang, dan di Rancabungur, Bogor," kata Ilmuwan senior LAPAN, Robertus Heru Triharjanto kepada merdeka.com melalui surat elektronik, Pekan lalu.






Sumber : Merdeka
readmore »»