Kediri (MI) : Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KASAD ) Jendral TNI Gatot Nurmantyo meminta prajuritnya untuk menjaga daerah perbatasan, ikut mengamankan dari berbagai ancaman tindakan kejahatan dari luar negeri yang masuk ke Indonesia.
"Ada banyak kerawanan misalnya illegal logging (pembalakan liar), traficking (perdagangan manusia), serta narkotika," katanya ditemui saat meninjau persiapan prajurit Batalyon Infanteri 521 Kediri, Jawa Timur, Selasa.
Kasad yang ditemui di Kediri itu mengatakan, potensi kejahatan itu sudah sangat berbahaya, khususnya narkotika. Banyak narkotika sengaja diselundupkan dari luar negeri ke Indonesia, dengan memanfaatkan jalur perbatasan.
Ia juga selalu menekankan pada prajuritnya untuk selalu koordinasi dengan kepolisian untuk ikut menjaga perbatasan. Hal itu penting dilakukan, mengingat perbatasan di Indonesia sangat luas.
"Narkoba sudah sampai wilayah perbatasan dan ini berbahaya. Kami selalu tekankan agar prajurit koordinasi dengan kepolisian agar ikut menjaga perbatasan, jangan sampai narkoba lewat perbatasan," ujarnya.
Ia juga mengatakan, sengaja datang ke Batalyon Infanteri 521 Kediri, guna memantau langsung kesiapan sebelum mereka berangkat bertugas ke Kalimantan Timur. Ia juga mendapatkan kejelasan terkait dengan jumlah anggota, sampai berbagai macam perlengkapan baik pribadi ataupun kesehatan.
"Sejauh mana persiapan satuan ini untuk berangkat ke kalimantan baik perorangan ataupun persenjataan. Dan, saya lihat mereka sudah siap," katanya.
Ia juga mengatakan, tugas menjaga perbatasan merupakan tugas yang sangat didambakan oleh prajurit. Saat ini, negara memberikan kesemapatan, sehingga ia berharap hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh prajurit yang akan bertugas.
Kasad juga mengatakan, nantinya akan ada dua batalyon yang ditugaskan, yaitu Batalyon infanteri 521 Kediri dan Batalyon 527 Lumajang. Mereka berangkat pada Mei 2015 ini, dengan jangka waktu bertugas 9-10 bulan.
Secara jumlah, Batalyon Infanteri 521/Dadaha Yodha Kediri, ada 350 prajurit. Selain dilengkapi dengan berbagai macam fasilitas baik keperluan pribadi ataupun untuk menjaga lokasi perbatasan, mereka juga mendapatkan fasilitas berupa insentif. Setiap anggota mendapatkan dana insentif sekitar Rp1,8 juta per bulan, dimana dana itu bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Sumber : ANTARA