AS Cari Tentara Hilang di Indonesia Saat Perang Dunia II


Jakarta (MI) : Upaya Pemerintah Amerika Serikat (AS) untuk mencari jejak prajuritnya yang hilang di Perang Dunia II menemui titik terang. Bersama Pemerintah Indonesia, AS, resmi menyepakati kerja sama pertahanan baru.

Kerja sama tersebut meliputi kesepakatan, penelitian bersama untuk menyelidiki dan mengekskavasi peninggalan serta jasad personil tentara AS di Tanah Air.

Kerja sama terjadi setelah United States Defense Prisoners of War/Missing in Action (POW/MIA), Accounting Agency (DPAA), Defense Attaché Office (DAO) Kedutaan Besar Amerika Serikat Jakarta bersama TNI dan Pusjarah TNI sepakat DPAA akan mencari lebih dari 2.000 personel AS yang hilang saat Perang Dunia II di Indonesia.

Kesepakatan ini pun disambut oleh Duta Besar AS untuk Indonesia, Robert Blake. Menurut dia, pencarian jejak sejarah ini penting bagi anggota keluarga militer AS yang menunggu kepastian nasib anggota keluarganya yang hilang lebih dari setengah abad ini.
“Kesepakatan ini merupakan penghormatan terhadap kenangan warga negara Amerika dan Indonesia yang membela negara mereka. Kerja sama AS-Indonesia kini lebih erat dan komprehensif," kata Dubes Blake dalam keterangan Persnya kepada Liputan6.com, Senin (15/6/2015).

"Kami sangat berterima kasih atas kerja sama ini dan atas pertimbangan untuk mengizinkan kami untuk menemukan kembali personil Amerika yang hilang pada masa PD II,” sambung dia.

Selain Dubes Blake, ucapan terima kasih juga datang dari pejabat Deputi Direktur DPAA, Mayor Jenderal Kelly McKeague. Pejabat tinggi Militer AS ini menyebut Indonesia sudah mengambil langkah tepat untuk memperat hubungan kedua negara terutama dalam bidang militer.

“Misi kemanusiaan ini tidak mungkin terlaksana tanpa persetujuan dan dukungan pemerintah dan masyarakat Indonesia. Penandatanganan kesepakatan ini membangun kemitraan yang memungkinkan kita mencapai misi yang mulia ini dan membantu memberikan kepastian bagi para keluarga yang masih menanti,"

"Atas nama keluarga Amerika yang anggota keluarganya hilang di Indonesia saat Perang Dunia II, saya mengucapkan terima kasih kepada Brigjen TNI Zaedun dan tim Pusjarah atas kesediaannya untuk membantu kami. Persetujuan ini merupakan cermin persahabatan antara Republik Indonesia dan Amerika Serikat," pungkas dia. 
Sumber : Liputan6